Gara-gara Taylor Swift, Vinyl Masuk Perhitungan Inflasi di Inggris

 Zahwa Madjid
13 Maret 2024, 14:58
Taylor Swift
ANTARA FOTO/REUTERS/Mario Anzuoni
Taylor Swift menerima piala sebagai Album Favorit Pop/Rock untuk albumnya "Lover" pada ajang American Music Awards 2019 di Los Angeles, California, Amerika Serikat, Minggu (24/11/2019).
Button AI SummarizeBuat ringkasan dengan AI

Piringan hitam atau vinyl akan kembali menjadi salah satu komoditas untuk menghitung inflasi di Inggris untuk pertama kalinya sejak tahun 1992. Hal ini dipengaruhi lonjakan popularitas vinyl di kalangan masyarakat, terutama untuk pembelian vinyl dari penyanyi asal Amerika Serikat, Taylor Swift.

Kantor Statistik Nasional (ONS) dalam pembaruan tahunannya pada Senin (11/3) memasukkan piringan hitam ke dalam 744 barang dan jasa paling populer yang digunakan untuk mengukur inflasi di Inggris. 

"Perkembangan barang-barang yang menyebabkan inflasi, telah memberikan gambaran menarik tentang belanja konsumen selama bertahun-tahun. Kembalinya piringan hitam ini menunjukkan kebangkitan budaya yang memengaruhi belanja masyarakat," kata Wakil Direktur ONS Matt Corder dikutip dari CNN, Rabu (13/3).

Matt menyebut fenomena ini sebagai 'kebangkitan popularitas' piringan hitam yang mengharuskan ONS memasukkannya di antara lebih dari 700 item atau barang yang digunakan untuk menghitung inflasi di Inggris setiap bulan.

Sejak 1992, piringan hitam tidak dimasukkan dalam keranjang barang yang digunakan untuk menghitung inflasi tahunan, namun peningkatan penjualan selama beberapa tahun terakhir telah menjadikan piringan hitam kembali sebagai penanda harga toko di Inggris.

Popularitas Taylor Swift menjadi sorotan dalam beberapa tahun terakhir karena musinya telah mengambil alih dunia. Tampaknya pengaruh penyanyi berusia 34 tahun ini telah menyebar ke dunia statistik ekonomi.

Vinyl Taylor Swift Laris Manis di Pasaran

Penjualan vinyl mendapat dorongan ekstra di Inggris pada tahun lalu oleh album Taylor Swift 1989 (Taylor's version), yang merupakan piringan hitam dengan penjualan terbesar. Diikuti oleh album Hackney Diamonds milik Rolling Stones menduduki peringkat ke-2 sebagai piringan hitam dengan penjualan tertinggi di Inggris.

Menurut data dari asosiasi label rekaman Inggris BPI, pembelian vinyl mencapai 5,9 juta unit selama tahun 2023. Ini merupakan level tahunan tertinggi sejak tahun 1990.

Kepala eksekutif BPI, Jo Twist, mengatakan semakin populernya compact disc (CD) di kalangan pembeli muda, berarti CD dapat dimasukkan ke dalam keranjang inflasi dalam beberapa tahun.

“Format yang sangat disukai ini telah menyaksikan pertumbuhan permintaan secara konsisten selama hampir dua dekade, termasuk di kalangan konsumen muda dan lebih beragam yang melakukan streaming setiap hari tetapi juga senang memiliki musik favorit mereka dalam format fisik,” ujar Jo Twist dikutip dari Guardian pada Rabu (13/3).

Twist mengatakan penjualan vinyl juga membantu toko-toko kecil independen, yang jumlahnya meningkat menjadi 461 pada tahun lalu di Inggris. Sebelumnya pada 2014 hanya sebanyak 339 toko. 

Reporter: Zahwa Madjid

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...