Rupiah Melemah, Tertekan Suku Bunga The Fed dan Data Ekonomi AS
Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) melemah 0,41% ke level 15.858 pada perdagangan Kamis (28/3). Analis Pasar Uang Lukman Leong memperkirakan rupiah akan kembali melemah terhadap dolar AS.
Hal ini disebabkan oleh dolar AS yang masih menguat didukung oleh pernyataan hawkish dari Gubernur Bank Sentral AS, The Federal Reserve (The Fed) Christopher Walle.
“Gubernur The Fed mengatakan, bahwa mereka tidak perlu buru-buru memangkas suku bunga,” ujar Lukman kepada Katadata.co.id, Kamis (28/3).
Mengantisipasi hal tersebut, Lukman menilai pemerintah bisa melakukan intervensi untuk menjaga nilai tukar rupiah. Karena, pelemahan juga terjadi pada mata uang lain.
“Saat ini mungkin hanya perlu intervensi saja. Kebijakan yang lebih ekstrim seperti kontrol devisa belum diperlukan,” ujar Lukmana.
Dengan kondisi yang menantang, nilai tukar rupiah diperkirakan akan bergerak dalam rentang Rp 15.800 - Rp 15.950 per dolar AS pada hari ini.
Pasar Waspadai Kebijakan The Fed
Pengamat Pasar Uang Ariston Tjendra menilai sentimen pasar masih tidak berubah. Pelaku pasar masih mewaspadai kebijakan The Fed yang tidak terburu-buru untuk memangkas suku bunga acuan.