Rupiah Diramal Menguat Berkat Data Ekonomi Cina
Nilai tukar rupiah tertekan 0,15% ke level 15.880 pada perdagangan Senin (1/4). Namun analis menilai, rupiah berpotensi menguat.
Analis pasar uang Lukman Leong memperkirakan rupiah dibuka datar dengan potensi menguat. Hal ini disebabkan oleh dukungan data ekonomi Cina yang diumumkan pada Minggu (31/3).
“Penguatan rupiah akan terbatas mengingat investor cenderung wait and see menantikan data inflasi Indonesia pagi ini,” ujar Lukman kepada Katadata.co.id, Senin (1/ 4).
Salah satu data yang akan dipantau oleh investor yakni pengumuman inflasi Maret oleh Badan Pusat Statistik atau BPS hari ini (1/4).
Lukman memproyeksikan rupiah bergerak dalam rentang Rp 15.800 – Rp 15.950 per dolar Amerika.
Analis pasar uang Ariston Tjendra juga menilai rupiah berpotensi menguat hari ini mengingat data indikator inflasi Amerika menurun. Data Core PCE Price Index secara bulanan dirilis 0,3% lebih rendah dibandingkan bulan sebelumnya 0,5%.