Airlangga: Keanggotaan OECD Bisa Tingkatkan Investasi RI hingga 0,37%

Ferrika Lukmana Sari
29 Mei 2024, 17:49
OECD
ANTARA FOTO/Muhammad Bagus Khoirunas/nz
Warga melintas di salah satu perumahan subsidi di Rangkasbitung, Lebak, Banten, Sabtu (13/1/2024). Pemerintah melalui Badan Pengelola Tabungan Perumahan Rakyat (BP Tapera) mengalokasikan dana untuk penyaluran Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) pada tahun 2024 bagi masyarakat berpenghasilan rendah sebesar Rp13,72 triliun dengan jumlah penyaluran rumah sebanyak 166.000 unit rumah.
Button AI SummarizeBuat ringkasan dengan AI

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menilai keanggotaan Indonesia pada Organisasi Kerja Sama dan Pembangunan Ekonomi (OECD) dapat meningkatkan investasi hingga 0,37%.

"Survei internal menunjukkan bahwa keanggotaan Indonesia di OECD dapat meningkatkan investasi anggota sebesar 0,37% dan mendukung peningkatan PDB sebesar 0,94%," kata Airlangga dikutip dari Antara, Rabu (29/5).

Airlangga menilai, peningkatan investasi akan menguntungkan dunia usaha, menciptakan lebih banyak lapangan kerja termasuk para pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM).

“Dengan membuka peluang baru dalam perdagangan, investasi, dan kolaborasi, proses aksesi Indonesia ke OECD akan memberikan manfaat yang saling memperkuat bagi OECD dan kawasan Indo-Pasifik,” ujarnya.

Menurut Airlangga, aksesi OECD memiliki peran penting bagi Indonesia agar dapat keluar dari jebakan negara pendapatan kelas menengah atau middle-income trap. Dalam mencapai target-target ini, diperlukan adanya kerja bersama yang melibatkan aspirasi seluruh pemangku kepentingan.

Mencapai Visi Indonesia Emas 2045

Selain itu, keanggotaan Indonesia dalam OECD akan turut berperan penting dalam mendorong transformasi ekonomi untuk mencapai visi Indonesia Emas 2045.

Hal ini terkait dengan prinsip-prinsip OECD mengenai tata kelola pemerintahan yang baik, transparansi, dan pertumbuhan yang inklusif sangat selaras dengan visi Indonesia untuk mencapai kemajuan dan kemakmuran.

Pada tahun 2045, Indonesia bertujuan untuk mencapai Indonesia Emas, yang mencakup pencapaian Pendapatan Nasional Bruto (PNB) per kapita sebesar US$ 30.300, masyarakat kelas menengah yang terdiri dari 70% populasi dan PDB sebesar US$ 9,8 triliun.

“Saat itu, Indonesia dapat muncul sebagai negara dengan perekonomian terbesar ke-5 di dunia. Dan tentunya stabilitas politik menjadi kunci untuk untuk mencapai tujuan tersebut,” ujarnya.

Lebih lanjut, ia menekankan bahwa sebagai negara dengan kekuatan global yang sedang berkembang di Asia, Indonesia telah diakui sebagai pemain penting.

Dengan menjadi anggota OECD pertama di Asia Tenggara dan ketiga di Asia, Indonesia akan membantu organisasi ini membentuk kebijakan global dan memastikan OECD yang lebih representatif dan inklusif.

Sekretaris Jenderal OECD Mathias Cormann menyambut baik upaya Indonesia dalam proses aksesi menjadi anggota OECD. Karena Indonesia merupakan pemain global yang penting dan dihormati sehingga akan memiliki suara yang penting di Dewan OECD.

"Kami mencoba dan menemukan cara terbaik ke depan bagi komunitas global untuk mengatasi beberapa tantangan bersama di zaman kita. Jadi ini adalah kesempatan bersejarah bagi OECD,” ujarnya.

Reporter: Antara

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...