Sri Mulyani Dorong Pendanaan Berkelanjutan untuk Atasi Perubahan Iklim

Ringkasan
- Dalam dua dekade terakhir, transaksi harian saham di Indonesia melonjak signifikan hingga 2.000%, dengan nilai yang mencapai Rp 11,8 triliun per hari hingga Agustus 2024.
- Perkembangan ini didukung oleh digitalisasi, inklusi keuangan, dan peningkatan kualitas pasar, dengan jumlah investor yang mencapai lebih dari 13,45 juta dan 935 perusahaan tercatat di Bursa Efek Indonesia.
- Industri pasar modal menghadapi tantangan berupa volatilitas ekonomi global, perubahan kebijakan moneter dan fiskal, kemajuan teknologi, dan ketegangan geopolitik yang dapat mempengaruhi sentimen investor dan arus modal.

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menghadiri COP28-G20 Brazil Finance Track yang diadakan di Rio de Janeiro, Brasil, Kamis (25/7). Lewat Instagram pribadinya, Bendahara Negara ini mengajak semua pihak bersama-sama menyelamatkan bumi dari perubahan iklim.
Hal itu dapat dilakukan melalui pendanaan iklim yang berkelanjutan. "Dalam diskusi panel tersebut, saya menggarisbawahi peran penting bauran kebijakan fiskal dan makroekonomi yang tepat untuk menarik pendanaan secara terjangkau untuk membiayai transisi ekonomi dalam climate action," tulis Sri Mulyani dalam unggahannya, Kamis (26/7).
Sebagai Co-Chair Koalisi Menteri-menteri Keuangan untuk aksi iklim, Sri Mulyani mengatakan dalam era tingginya tingkat suku bunga global maka peran kebijakan yang baik dan tepat sangat penting. "Jika Anda memiliki kebijakan yang baik, Anda dapat menarik modal yang baik," ujar Sri Mulyani.
Ia mengapresiasi Menteri Keuangan Brasil Fernando Haddad dan Menteri Lingkungan Hidup Brasil Marina Silva dalam memimpin Presidensi G20 dan COP28. Keduanya terus mendorong pendanaan iklim yang nyata dan inovatif melalui swasta, filantropis maupun MDB (bank pembangunan multilateral), selain pendanaan publik.
"Perubahan iklim tidak hanya sebagai tantangan namun juga memberikan kesempatan. Bersama mari kita wujudkan peluang untuk menyelamatkan bumi dengan pendanaan iklim yang berkelanjutan," kata Sri Mulyani.