Haji Sumbang Devisa Rp 144 T, Arab Saudi Diminta Investasi Lebih Besar di RI
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto bertemu dengan Duta Besar Arab Saudi untuk Indonesia Faisal bin Abdullah Al-Amudi di Kantor Kemenko Perekonomian, Jakarta, Senin (29/7).
Dalam pertemuan tersebut, Airlangga meminta Kerajaan Arab Saudi untuk berinvestasi lebih besar di Indonesia. Apalagi, jemaah haji dan umrah Indonesia menyumbang devisa US$ 7 miliar atau setara Rp 114,25 triliun (kurs: Rp 16.322 per dolar AS.
“Orang Indonesia yang melaksanakan ibadah haji dan umroh setiap tahun sekitar 1,4 juta orang. Kalau spendingnya rata-rata US$ 5.000 saja maka devisanya US$ 7 miliar. Karena Saudi juga perlu investasi yang lebih besar di Indonesia,” ujar Airlangga dalam keterangan resmi, Selasa (30/7).
Airlangga menyampaikan bahwa kerja sama dalam pelaksanaan ibadah haji dan umrah telah berjalan dengan baik setiap tahunnya. Untuk itu, kedua negara juga perlu lebih fokus pada kerja sama di bidang ekonomi dan investasi.
Dorong Sektor Swasta dan Investasi
Sementara itu, Faisal mendorong sektor swasta untuk terus kerja sama dan investasi, seperti Aramco dan Acwa Power. Kerja sama ini didorong untuk investasi dan pengerjaan berbagai proyek di Indonesia.
"Aramco sudah ada di Singapura, Malaysia dan Thailand, namun justru di Indonesia masih belum terlihat investasinya," kata Faisal.
Menanggapi hal tersebut, Airlangga menyampaikan bahwa pemerintah telah menyiapkan lahan minimal 15 hektar di Batam untuk dibangun monumen ikonik seperti Masjid dan Islamic Center.
Untuk mewujudkan rencana ini, Faisal berencana melihat lahan yang disediakan dan sekaligus melihat perkembangan pembangunan dan potensi kerja sama ekonomi di Batam.
Usulan Prabowo di Mekkah
Tak hanya itu, Airlangga juga menyampaikan terkait usulan dari Presiden Terpilih Prabowo Subianto tentang pembangunan Indonesian Village di Mekkah.
Faisal menanggapi usulan tersebut dengan positif dan menyampaikan bahwa Kerajaan Arab Saudi sangat yakin hubungan antara Indonesia dan Arab Saudi akan lebih kuat lagi ke depan.
"Usulan tersebut juga telah menjadi pembahasan dalam pertemuan antara Prabowo dengan Kerajaan Arab Saudi," ujar Faisal.