Masdar dari Uni Emirat Arab Mulai Studi Kelayakan untuk Bangun PLTS di IKN

Muhamad Fajar Riyandanu
6 Agustus 2024, 21:19
IKN
ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A/aww.
Menteri PUPR yang juga Plt Kepala Otorita IKN Basuki Hadimuljono (kiri) bersama Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi (kanan) berjalan untuk mengikuti rapat dengan Presiden Joko Widodo di Istana Garuda IKN, Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, Senin (29/7/2024). Presiden Joko Widodo menggelar rapat perdana di Ibu Kota Nusantara (IKN) dengan Otorita IKN dan jajaran Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Kalimantan Timur.
Button AI SummarizeBuat ringkasan dengan AI

Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Otorita Ibu Kota Nusantara (IKN) Basuki Hadimuljono memastikan Perusahaan energi asal Uni Emirat Arab (UEA), Masdar tengah mengerjakan studi kelayakan untuk membangun fasilitas pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) terapung di IKN.

"Kalau dari sektor energi, saya baru ketemu Masdar kemarin, baru sebatas studi kelayakan," kata Basuki di Kantor Kementerian Sekretariat Negara Jakarta pada Selasa (6/8).

Menurut Basuki, apabila studi kelayakan yang digarap oleh Masdar disetujui, proyek atau pekerjaan PLTS terapung di IKN akan melalui proses tender, dengan Masdar sebagai pihak yang memulai atau menginisiasi proyek tersebut. "Hanya saja nanti harus ditenderkan, Masdar pemrakarsanya," ujar Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) tersebut

Masdar sebelumnya berkomitmen untuk turut serta dalam pembangunan mega proyek bandar baru lewat sektor pembangunan PLTS terapung berkapasitas 200 megawatt (MW). Ini merupakan bagian dari komitmen perusahaan untuk membangun energi terbarukan sebesar 2 GW di Nusantara.

Pengumuman ini ditandai dengan pemberian Letter to Proceed (LtP) studi kelayakan di IKN oleh Deputi Bidang Pendanaan dan Investasi Otorita IKN Agung Wicaksono kepada Direktur Pengembangan & Investasi Masdar, Abdulla Zayed pada 21 Mei lalu.

Seremoni penyerahan LtP disaksikan oleh Menteri Energi Uni Emirat Arab, HE Suhail Mohamed Al Mazrouei, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Indonesia, HE Luhut Pandjaitan, serta Duta Besar Uni Emirat Arab H.E. Abdulla Salem AlDhaheri.

Memajukan Sektor Energi RI

Chief Executive Officer Masdar, Mohamed Jameel Al Ramahi menyampaikan komitmen UEA untuk memajukan sektor energi Indonesia yang berfokus pada pengembangan energi terbarukan. Masdar juga akan mendorong investasi di bidang hidrogen hijau, tenaga surya, dan angin untuk memposisikan Indonesia sebagai pemimpin kawasan dalam transisi energi global.

"Sejalan dengan Konsensus UEA yang dicapai pada COP 28, Masdar berdedikasi untuk menjalin kemitraan yang memberikan solusi transformatif untuk akses ke energi bersih," kata Jameel Al Ramahi dalam siaran pers, Selasa (21/5).

Masdar sebelumnya turut terlibat dalam proyek PLTS terapung Waduk Cirata, Jawa Barat yang telah beropersi sejak 9 November tahun lalu. Proyek strategis nasional tersebut dikembangkan oleh PT Pembangkitan Jawa Bali Masdar Solar Energi (PMSE) dengan nilai investasi US$ 129 Juta atau setara Rp 1,9 triliun.

Kontrak jual beli listrik menggunakan skema build, own, operate transfer (BOOT) selama 25 tahun. PMSE merupakan perusahaan patungan antara PLN melalui PT Pembangkitan Jawa Bali Investasi dengan perusahaan asal Uni Emirat Arab, Masdar. Kepemilikan saham PMSE yaitu 51% PT Pembangkitan Jawa Bali Investasi, dan 49% Masdar.

Proyek PLTS itu memiliki kapasitas pembangkit 145 MW dengan harga listrik 5,8 sen dolar per kilowatt jam (kWh). Dengan memanfaatkan lahan apung seluas 250 hektare atau 3% dari total luas permukaan waduk, PLTS Cirata diprediksi menghasilkan energi hijau hingga 245 juta kWh per tahun. Hal ini dinilai akan mengurangi emisi karbon dioksida 214.000 ton per tahun.

Reporter: Muhamad Fajar Riyandanu

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...