Rupiah Berpotensi Menguat ke 15.300 Imbas Ekspektasi Pemangkasan Bunga The Fed

Rahayu Subekti
17 September 2024, 09:46
Petugas menunjukkan mata uang rupiah dan dolar AS di Ayu Masagung Money Changer, Jakarta, Senin (26/8/2024). Nilai tukar rupiah di pasar spot perkasa di awal perdagangan hari ini di level Rp15.340 per dolar AS, menguat 0,98 persen dibandingkan dengan penu
ANTARA FOTO/Dhemas Reviyanto/foc.
Petugas menunjukkan mata uang rupiah dan dolar AS di Ayu Masagung Money Changer, Jakarta, Senin (26/8/2024). Nilai tukar rupiah di pasar spot perkasa di awal perdagangan hari ini di level Rp15.340 per dolar AS, menguat 0,98 persen dibandingkan dengan penutupan Jumat (23/8) di level Rp15.492 per dolar AS dan menjadikan rupiah menjadi mata uang dengan penguatan terbesar di Asia.
Button AI SummarizeMembuat ringkasan dengan AI

Sejumlah analis memproyeksikan penguatan rupiah terhadap dolar AS akan berpotensi berlanjut pada hari ini. Hal itu didukung dengan meningkatnya prospek pemangkasan suku bunga The Fed pekan ini. 

Rupiah diperkirakan akan menguat terhadap dolar AS yang masih tertekan oleh meningkatnya prospek pemangkasan suku bunga The Fed sebesar 50 basis point telah mencapai 62%,” kata analis komoditas dan mata uang Lukman Leong kepada Katadata.co.id, Selasa (17/8). 

Dia memproyeksikan penguatan rupiah juga berpotensi akan menyentuh ke kisaran Rp 15.300-an per dolar AS. Pergerakan rupiah akan berada pada kisaran Rp 15.350 per dolar AS hingga Rp 15.450 per dolar AS. 

Berdasarkan data Bloomberg pagi ini pukul 09.15 WIB, rupiah berada pada level Rp 15.352 per dolar AS. Meski sudah menguat, level tersebut menurun 49,00 poin atau 0,32% dari penutupan sebelumnya.  

Sementara itu, pengamat pasar uang Ariston Tjendra mengatakan saat ini posisi indeks dolar AS lebih lemah dibandingkan posisi di akhir pekan kemarin yaitu 100.70. Hal itu bisa mengindikasikan tingginya ekspektasi pasar terhadap pemangkasan suku bunga acuan AS yang akan diumumkan pada Kamis pekan ini. 

Meningginya peluang pemangkasan yang lebih besar kemungkinan karena data inflasi AS yang dirilis pekan lalu menunjukkan penurunan dibandingkan bulan sebelumnya. “Ini turut memberikan tekanan ke dolar AS,” kata Ariston. 

Dengan kondisi tersebut, Ariston memproyeksikan rupiah masih berpeluang menguat terhadap dolar AS pada hari ini. Hal itu dengan potensi penguatan rupiah ke arah Rp 15.350 per dolar AS dan resisten di kisaran Rp 15.450 per dolar AS. 

Senada dengan Ariston, Senior Economist KB Valbury Sekuritas Fikri C Permana juga melihat peluang penguatan rupiah hari ini. “Rupiah bisa apresiasi ke level Rp 15.305 per dolar AS hingga Rp 15.425 per dolar AS,” ujar Fikri.

Sejalan dengan itu, Fikri mengatakan saat ini juga diharapkan Bank Indonesia segera menurunkan suku bunganya. Fikri mengatakan BI Rate diharapkan bisa turun 25 basis point. 

Reporter: Rahayu Subekti

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...