The Fed Pangkas Suku Bunga, Rupiah Berpotensi Menguat pada Hari Ini
Sejumlah pengamat memperkirakan rupiah akan menguat hari ini, Jumat (8/11), terhadap dolar Amerika Serikat. Keputusan bank sentral AS, The Federal Reserve atau The Fed, memangkas suku bunga acuan sebanyak 25 basis poin dapat menguatkan rupiah.
“Tentu ada efek positifnya, Ini dapat membantu penguatan rupiah terhadap dolar AS untuk sementara,” kata pengamat pasar uang, Ariston Tjendra kepada Katadata.co.id.
Ariston mengatakan Gubernur Bank Sentral AS Jerome Powell juga masih membuka peluang pemangkasan suku bunga lanjutan. Syaratnya, data tenaga kerja terlihat memburuk dan inflasi menurun.
Pelaku pasar saat ini masih mewaspadai kebijakan presiden terpilih, Donald Trump, yang dapat mendorong penguatan dolar AS. “Sehingga bisa jadi rupiah masih bertahan di atas Rp 15 ribu per dolar AS hingga akhir tahun,” ujar Ariston.
Untuk hari ini, rupiah berpeluang menguat ke level Rp 15.680 per dolar AS. Potensi resistennya di kisaran Rp 15.780 per dolar AS.
Berdasarkan data Bloomberg pagi ini pukul 09.15 WIB, rupiah berada pada level Rp 15.640 per dolar AS. Level tersebut menurun 100 poin atau 0,64% dari penutupan sebelumnya.
Analis komoditas dan mata uang Lukman Leong juga memperkirakan rupiah akan menguat terhadap dolar AS. Nilai greenback melemah setelah The Fed memberikan pernyataan dovish dalam pertemuan semalam dan memangkas suku bunga.
“The Fed juga menyebut Pilpres AS tidak akan mempengaruhi kebijakan mereka. Rupiah dapat menguat hari ini pada kisaran Rp 15.600 per dolar AS hingga Rp 15.750 per dolar AS,” kata Lukman.
Senior Economist KB Valbury Sekuritas Fikri C Permana juga melihat ada peluang penguatan rupiah hari ini. Ia memproyeksikan rupiah bisa terapresiasi pada level Rp 15.620 per dolar AS hingga Rp 15.820 per dolar AS.
Penguatan rupiah, menurut Fikri, didorong aksi pemangkasan suku bunga The Fed semalam. Selain itu, Powell juga memberikan sinyal untuk penurunan lanjutan Fed Funds Rate pada Desember 2024.