Inflasi dan Rupiah Masih Terjaga, BI Pertahankan Suku Bunga Acuan di Level 5,75%

Rahayu Subekti
19 Februari 2025, 14:51
Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo (ketiga dari kiri) dan jajaran deputi mengumumkan hasil Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bulanan Februari 2025 di Gedung BI, Jakarta, Rabu (19/2).
Katadata/Rahayu Subekti
Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo (ketiga dari kiri) dan jajaran deputi mengumumkan hasil Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bulanan Februari 2025 di Gedung BI, Jakarta, Rabu (19/2).

Ringkasan

  • Elon Musk, CEO Tesla Inc. dan SpaceX, menganggap Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) bisa menyelesaikan krisis ketersediaan air global melalui efisiensi dalam proses desalinasi, yaitu menghilangkan garam dari air laut untuk membuatnya layak minum, yang menurutnya sekarang menjadi lebih murah dan efektif berkat teknologi terbaru.
  • Proses desalinasi yang didukung oleh energi terbarukan, khususnya tenaga surya, menjadi lebih ekonomis seiring dengan penurunan biaya penyimpanan energi dalam baterai, yang turun hingga 10 kali lipat dalam lima tahun terakhir; hal ini memungkinkan produksi air bersih secara lebih luas dan terjangkau.
  • Pada World Water Forum ke-10 2024 di Nusa Dua, Bali, Joko Widodo (Jokowi) menekankan pentingnya kerjasama global dalam mengelola sumber daya air untuk mencegah kekeringan yang mengancam 500 juta petani kecil di seluruh dunia, menggarisbawahi pentingnya air untuk keberlanjutan pangan dan kehidupan.
! Ringkasan ini dihasilkan dengan menggunakan AI
Button AI SummarizeMembuat ringkasan dengan AI

Bank Indonesia (BI) memutuskan untuk mempertahankan suku bunga acuannya pada Februari 2025 setelah setelah bulan sebelumnya memangkas sebanyak 25 basis poin. Gubernur BI Perry Warjiyo mengatakan suku bunga acuan atau BI-Rate tetap berada pada level 5,75% pada Februari 2025.

Sejalan dengan itu, bank sentral juga mempertahankan suku bunga deposit facility menjadi 5% dan lending facility menjadi 6,5%.

“Keputusan ini konsisten dengan upaya menjaga agar perkiraan inflasi 2025 dan 2026 tetap terkendali dalam sasaran 2,5% plus minus 1%,” ujar Perry dalam konferensi pers di Jakarta, Rabu (19/2).

Perry menjelaskan, keputusan ini diambil berdasarkan penilaian secara menyeluruh terkait kondisi dan proyeksi ekonomi global maupun domestik. Selain itu, dia juga menyatakan nilai tukar rupiah tetap terjaga dan langkah penurunan BI-Rate diharapkan mampu menjaga inflasi dalam sasaran.

BI Masih Perlu Tahan Suku Bunga

Keputusan BI sesuai dengan perkiraan Lembaga Penyelidikan Ekonomi dan Masyarakat Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia (LPEM FEB UI). Bank sentral masih perlu mempertahankan suku bunga acuannya pada bulan ini.

Peneliti Makroekonomi dan Pasar Keuangan LPEM FEB UI Teuku Riefky mengungkapkan ketidakpastian global dan domestik masih cukup tinggi. Ia mencatat inflasi Indonesia masih berada di batas bawah target BI.

Pada Januari 2025, inflasi tercatat hanya 0,76% secara tahunan atau berada level terendah sejak tahun 2000, terutama dipengaruhi oleh diskon tarif listrik. Namun, Riefky mengingatkan tekanan inflasi dapat meningkat menjelang Ramadan dan Idulfitri.

Selain itu, ia menilai arah kebijakan moneter global masih belum sepenuhnya jelas, terutama dengan melambatnya agresivitas Bank Sentral Amerika Serikat atau The Federal Reserves (The Fed) dalam pelonggaran moneter dan ketidakpastian kebijakan ekonomi Trump.

"Kombinasi antara kebijakan Presiden Trump, potensi pemangkasan suku bunga BI, dan sikap The Fed dalam menahan suku bunga mempengaruhi pergerakan rupiah dalam beberapa minggu terakhir," ujarnya.

Di sisi lain, Kepala Ekonom Bank Central Asia (BCA) David Samual menilai peluang pemangkasan suku bunga masih terbuka. "Masih ada ruang pemotongan 25 basis poin. Bisa bulan ini atau bulan depan," ujarnya.

Inflasi yang masih rendah, bahkan di bawah ekspektasi menjadi faktor utama yang memungkinkan BI memangkas suku bunga. Meski begitu, ia mengingatkan adanya ketidakpastian eksternal, terutama terkait kebijakan tarif dari Presiden Amerika Serikat Donald Trump.

Baca artikel ini lewat aplikasi mobile.

Dapatkan pengalaman membaca lebih nyaman dan nikmati fitur menarik lainnya lewat aplikasi mobile Katadata.

mobile apps preview
Reporter: Rahayu Subekti
Editor: Sorta Tobing

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...