Soal Seruan Tarik Uang, Rosan Sebut Danantara Gunakan Dividen Bukan Dana Bank

Ringkasan
- Harga minyak turun karena kekhawatiran permintaan AS dan Cina, meskipun ada kekhawatiran geopolitik di Timur Tengah.
- Harga Brent dan WTI turun mendekati USD 80 dan USD 77 per barel, kembali tertekan oleh tanda-tanda pelemahan manufaktur di AS dan Cina.
- Kekhawatiran permintaan global akan fokus utama pasar, sementara risiko geopolitik rentan terhadap koreksi di tengah peningkatan produksi OPEC+.

Chief Executive Officer (CEO) atau Kepala Eksekutif Badan Pengelolaan Investasi Daya Anagata Nusantara (Danantara) Rosan Roeslani menjelaskan sumber dana dari badan yang dipimpinnya berasal dari dividen yang diperoleh setiap tahun. Hal itu membantah anggapan bahwa dana BUMN berasal dari dana publik yang ada di perbankan BUMN.
Menurut Rosan dana yang digunakan untuk investasi oleh BPI Danantara adalah dividen tahunan yang dihasilkan oleh seluruh BUMN. Dana yang dipakai itu tak akan berpengaruh terhadap operasional atau dana yang ada di bank BUMN.
"Nah ini biar pemahamannya sama dulu nih. Jadi kita investasi ini di level Danantara ini, bukan kami ambil dari misalnya operasional BUMN, bukan, salah. Ini pengertian yang benar-benar salah," kata Rosan seperti dikutip Kamis (27/2).
Ia menekankan bahwa anggapan terkait dana yang digunakan Danantara berasal dari perbankan milik pemerintah seperti Bank Mandiri atau Bank BNI untuk investasi adalah keliru. Dia mengatakan anggapan tersebut tidak mungkin terjadi karena tidak sesuai dengan prinsip pengelolaan BPI Danantara.
"Biar ini sama dulu nih, clear dulu, bukan kita bilang oh dana bank-bank diambil untuk investasi, dari dana masyarakat, itu benar-benar sangat-sangat menyesatkan," ujar Rosan lagi.
Rosan yang juga menjabat sebagai Menteri Investasi dan Hilirisasi itu mengatakan dividen yang nanti bakal dikelola Danantara sebelumnya masuk ke Kementerian Keuangan. Namun, dengan adanya Danantara, nantinya dividen yang biasanya disetorkan ke negara akan masuk ke lembaga baru yang baru diresmikan Presiden pada Senin (24/2) itu.
Rosan juga menjelaskan bahwa dengan pengelolaan dana dividen yang lebih terstruktur, BPI Danantara dapat lebih optimal dalam melakukan investasi. Hal yang menjadi fokus Danantara nantinya adalah sektor strategis seperti energi dan ketahanan pangan.
"Kita bisa investasikan ke bidang-bidang tentunya hilirisasi, energi baru terbarukan, ketahanan pangan, ketahanan energi, yang intinya mempunyai dampak yang besar terhadap perekonomian Indonesia," ucap Rosan.
Ia pun menambahkan bahwa pengelolaan dana investasi dilakukan dengan hati-hati dan transparan. Keputusan investasi menurut Rosan bukanlah hal yang ditetapkan sepihak, melainkan melalui proses yang melibatkan berbagai pihak dalam struktur organisasi Danantara.
Dalam proses pengelolaan investasi, BPI Danantara memiliki komite investasi. Komite ini terdiri atas berbagai level, termasuk CEO, Chief Investment Officer, hingga pengawas internal yang bertugas memastikan prinsip kehati-hatian.
Pengelolaan yang berlapis ini dimaksudkan untuk menjaga efisiensi dan produktivitas dalam menjalankan investasi, sembari tetap mengutamakan prinsip kehati-hatian yang sangat penting dalam sektor ini. Rosan menjelaskan dengan struktur pengawasan yang jelas, BPI Danantara dapat memberikan dampak positif terhadap perekonomian Indonesia, seperti penciptaan lapangan kerja dan pertumbuhan sektor energi baru terbarukan.