Rupiah Berpeluang Menguat ke Rp 16.350 per Dolar AS, Didukung Meredanya Demo
Nilai tukar rupiah diproyeksikan berpeluang kembali menguat terhadap dolar Amerika Serikat (AS). Analis Doo Financial Futures Lukman Leong menilai meredanya aksi protes massa di Indonesia menjadi salah satu faktor pendorong penguatan rupiah.
“Rupiah bisa menguat seiring meredanya tensi dari demonstrasi. Rupiah akan berkisar di level Rp 16.350 per dolar AS hingga Rp 16.500 per dolar AS,” ujar Lukman kepada Katadata.co.id, Selasa (2/9).
Selain faktor domestik, tekanan terhadap indeks dolar AS turut mendukung pergerakan rupiah. Ekspektasi pasar bahwa bank sentral AS, The Federal Reserve (The Fed), akan memangkas suku bunga acuan pada September 2025 menjadi katalis tambahan.
Meski demikian, Lukman memperkirakan ruang penguatan rupiah masih terbatas. “Investor cenderung wait and see untuk mengantisipasi rentetan rilis data ekonomi penting AS pekan ini, termasuk data ketenagakerjaan non-farm payroll (NFP),” tambahnya.
Pada perdagangan pagi ini, data Bloomberg mencatat rupiah justru masih dibuka melemah di level Rp 16.445 per dolar AS, terkoreksi 26,5 poin atau 0,16% dari penutupan sebelumnya.
Optimisme serupa juga disampaikan Senior Economist KB Valbury Sekuritas Fikri C. Permana. Ia memperkirakan rupiah berpeluang terapresiasi di kisaran Rp 16.320 per dolar AS hingga Rp 16.520 per dolar AS.
“Selain meredanya tensi demonstrasi, faktor lain yang mendukung adalah terjaganya minat investor terhadap lelang Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) dan Sekuritas Valuta Asing Bank Indonesia (SVBI) hari ini,” kata Fikri.
