Permintaan Minyak Lemah Akibat Corona, Harga ICP Turun Jadi US$ 65

Image title
10 Februari 2020, 19:15
harga minyak, icp, harga minyak mentah indonesia, virus corona
KATADATA
Ilustrasi kilang minyak. Harga minyak mentah Indonesia (ICP) turun tipis terimbas lemahnya permintaan karena wabah virus corona.

Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mencatat harga minyak mentah Indonesia atau Indonesia Crude Price (ICP) pada Januari 2020 turun US$ 1,80 per barel menjadi US$ 65,38 per barel dibandingkan Desember 2019. Selain itu ICP SLC juga turun sebesar US$ 1,84 per barel menjadi US$ 65,77 per barel.

Turunnya ICP dipicu kekhawatiran pelaku pasar terkait penyebaran virus corona yang berdampak pada turunnya permintaan minyak mentah Tiongkok dan menyebabkan penurunan harga minyak mentah utama di pasar internasional sepanjang Januari 2020.

Pasalnya, Tiongkok merupakan negara dengan konsumsi minyak sebesar 9 juta barel per hari (bpd) pada 2019, atau setara 90% produksi minyak mentah Arab Saudi. Penyebaran wabah virus corona berdampak pada sektor pariwisata, turunnya indeks saham, dan turunnya permintaan bahan bakar pesawat karena pembatalan sejumlah penerbangan dari dan menuju Tiongkok.

Faktor lain yang menyebabkan turunnya harga minyak dunia yakni kesepakatan dagang tahap 1 antara Amerika Serikat (AS) dan Tiongkok yang dinilai tidak akan mendongkrak permintaan minyak mentah serta pertumbuhan ekonomi. Pasalnya,  AS berniat untuk mempertahankan sejumlah tarif atas produksi Tiongkok hingga tercapai perjanjian dagang tahap 2.

(Baca: Harga Minyak Jatuh Tertekan Suplai Berlebih Akibat Virus Corona)

Selain itu, tidak ada ancaman atas pasokan minyak mentah global seiring meredanya ketegangan geopolitik di Timur Tengah. Pasokan dari shale oil AS pun mencapai rekor produksi 13 juta barel per hari, serta didukung dengan peningkatan kapasitas ekspor AS terutama di Corpus Christi dan bertambahnya jumlah rig minyak.

“Juga, Rusia yang pada Januari 2020 mencapai rekor tertinggi dalam 5 bulan terakhir dengan dalih kendala teknis setelah terjadinya krisis kontaminasi minyak di Druzhba termasuk juga bahwa kesepakatan pemotongan produksi OPEC+ hanya untuk minyak mentah, tidak berlaku untuk kondensat,” kata Tim Harga Minyak dikutip dari keterangan tertulis, Senin (10/2).

Halaman:
Reporter: Verda Nano Setiawan
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...