Alasan di Balik Bongkar Pasang Direksi Pertamina dan PGN

Image title
4 Mei 2021, 11:34
pertamina, pgn, perombakan direksi,
Arief Kamaludin | Katadata
Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk.

Perombakan direksi kembali terjadi di tubuh perusahaan energi pelat merah, Pertamina dan subholding gas, Perusahaan Gas Negara (PGN). Bahkan Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir merombak besar-besaran jajaran direksi PGN.

Pada Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) Pertamina yang berlangsung Senin (3/5). Dedi Sunardi ditetapkan sebagai Direktur Penunjang Bisnis Pertamina menggantikan M. Haryo Yunianto yang digeser menjadi Direktur Utama PGN, menggantikan Suko Hartono.

Advertisement

Direktur Eksekutif Energy Watch Mamit Setiawan menilai bongkar pasang yang dilakukan Pertamina lebih ke arah kinerja PGN. Mengingat M. Haryo Yunianto yang pindah untuk menempati posisi baru sebagai Direktur Utama PGN sebagai subholding gas Pertamina.

"Jadi, harapannya bisa membantu meningkatkan kinerja PGN yang memang terpuruk di tahun 2020 yang lalu," ujar dia kepada Katadata.co.id, Selasa (4/5).

Sementara, Dedi Sunardi diharapkan bisa membawa Pertamina menghadapi iklim bisnis saat ini sebagai Direktur
Penunjang Bisnis. Kesiapan Pertamina dalam meningkatkan bisnis holding dan subholding ke depan serta arah kebijakan akan berada di tangan pria tersebut.

Di sisi lain, M. Haryo diharapkan bisa memperbaiki dan membangun kembali bisnis PGN yang sedang dalam posisi lemah. Pasalnya, hampir semua jajaran Direksi PGN mengalami perombakan. "Ini mengindikasikan bahwa ada penyegaran dan diharapkan bisa membawa PGN ke arah yang lebih baik lagi," kata dia.

Pjs Senior Vice President Corporate Communications & Investor Relations Pertamina, Fajriyah Usman sebelumnya menyampaikan bahwa sebagai salah satu kewenangan pemegang saham, RUPS telah menetapkan susunan direksi baru Pertamina.

Susunan direksi baru Pertamina dan PGN tersebut tertuang dalam Salinan Keputusan Menteri Badan Usaha Milik Negara Nomor SK-142/MBU/05/2021 tentang Pemberhentian dan Pengangkatan Anggota Direksi Perseroan (Persero) PT Pertamina yang ditandatangani pada Senin, 3 Mei 2021.

Dalam Surat Keputusan tersebut, pemegang saham memberhentikan dengan hormat M. Haryo Yunianto dari jabatan Direktur Penunjang Bisnis Pertamina, posisi yang dijabatnya sejak 12 Juni 2020 dan sebelumnya 20 April 2018 sebagai Direktur Manajemen Aset.

“Pertamina mengucapkan terima kasih kepada Bapak M. Haryo Yunianto yang telah mendapat penugasan baru sebagai Direktur Utama di Subholding Gas Pertamina, yaitu PGN,” kata Fajriyah.

Sebelum ditunjuk sebagai Direktur Penunjang Bisnis Pertamina, Dedi Sunardi menjabat sebagai Direktur Utama PT Asuransi Kredit Indonesia (Askrindo).

Halaman:
Reporter: Verda Nano Setiawan
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...
Advertisement