Pasokan Sempat Tersendat, Pertagas Alirkan Gas ke Industri di Sumbagut
Pertagas Niaga kembali mengalirkan gas di wilayah Sumatera bagian utara (Sumbagut) setelah pasokan dari kontraktor kontrak kerja sama (KKKS) wilayah kerja Blok A berangsur normal. Pulihnya pasokan gas akan kembali menggerakan industri di wilayah tersebut.
Salah satu yang akan terbantu dengan pulihnya pasokan gas adalah produsen pupuk PT Pupuk Iskandar Muda (PIM). Pasokan untuk PIM sejak Maret 2021 turun karena pemeliharaan sumur gas beserta seluruh fasilitasnya. Hal ini membuat PIM sementara waktu tidak dapat berproduksi karena keterbatasan bahan baku.
"Dengan suplai gas yang terjamin, diharapkan dapat menghidupkan kembali geliat industri di Aceh. Khususnya industri pupuk, yang akan menurunkan biaya produksi dan meningkatkan daya saing nasional," kata Presiden Direktur Pertagas Niaga, Linda Sunarti, dalam keterangan tertulis, Jumat (16/7).
PIM saat ini dapat kembali memproduksi pupuk setelah pasokan dari Medco yang disalurkan oleh Pertagas Niaga naik kembali di kisaran 48-54 BBTUD pada Jumat pekan lalu (9/7).
Menurut dia Pertagas Niaga berupaya semaksimal mungkin guna mencukupi kebutuhan gas baik bagi sektor industri, kelistrikkan dan pupuk. Perusahaan ini ditunjuk dan ditugaskan untuk mengelola dan mengatur operasi penyaluran gas di wilayah Sumbagut sejak 1 Juni 2020.
Industri pupuk merupakan sektor dengan permintaan gas terbesar, mencapai 24% dari total permintaan gas nasional. Simak databoks berikut:
Pertagas Niaga memiliki pasokan sekitar 70 BBTUD untuk wilayah Aceh dan Sumbagut, dengan permintaan sekitar 60 BBTUD. Selain untuk PIM, PTGN juga menyuplai konsumen industri di KEK Sei Mangkei, dan Kuala Tanjung, Kab. Batubara, Sumatera Utara.
“Salah satu upaya yang dilakukan PTGN menjaga stabilitas penyaluran gas adalah berkoordinasi dengan PT Pertamina Gas melakukan pengaturan operasi penyaluran gas,” kata Linda.
Pertagas Niaga juga terus berkomunikasi secara aktif dengan seluruh pemangku kepentingan, termasuk dengan Kementerian ESDM, Ditjen Migas, BPMA, dan SKK Migas, dalam monitoring harian penyaluran gas dan optimalisasi seluruh pasokan guna pemenuhan kebutuhan gas.
“Kami terus berupaya memberikan layanan yang terbaik untuk menjaga keandalan pasokan gas secara berkelanjutan. Dengan begitu, utilisasi gas bumi untuk kegiatan operasi PIM maupun industri lainnya dapat sustain, sehingga memberikan dampak positif bagi perekonomian,” kata Linda.