Dorong Pengembangan Lapangan Gas, Pemerintah Harus Jamin Serapannya

Image title
23 September 2021, 18:29
lapangan gas, permintaan gas, serapan gas
conradpetro.com
Ilustrasi fasilitas pengeboran di lapangan gas Conrad.

Rencana pengembangan (plan of development/POD) lapangan gas saat ini terkendala rendahnya permintaan yang menjadi faktor terpenting bagian terpenting sebelum gas tersebut diproduksikan. Oleh karena itu pemerintah harus bisa memastikan gas yang diproduksi akan terserap untuk pasar domestik.

Direktur Eksekutif ReforMiner Institute, Komaidi Notonegoro mengatakan pengembangan lapangan gas membutuhkan dukungan kuat dari pemerintah. Dimana negara hadir untuk memberikan jaminan bahwa gas yang diproduksikan pengembang akan terserap.

Sejauh ini konsumen utama gas domestik merupakan sektor industri dan pembangkit listrik. Untuk itu, harus ada kepastian dari pemerintah agar industri yang sudah mendapatkan kebijakan harga gas khusus berkomitmen menyerap gas di dalam negeri.

Selain itu, yang tak kalah penting adalah perlunya kejelasan dalam rencana umum penyediaan tenaga listrik (RUPTL) untuk periode 2021-2030. Menurut dia porsi pembangkit gas pada RUPTL akan berpengaruh besar pada serapan gas bumi domestik.

"Jangan sampai di hulu gas harus ke domestik tapi RUPTL justru mencerminkan ada pengurangan gas untuk pembangkit," katanya kepada Katadata.co.id, Kamis (23/9).

Menurut Komaidi sinkronisasi antar sektor memiliki peran penting dalam pengambilan keputusan. Khususnya pada perusahaan migas, misalnya Inpex dalam mengembangkan Blok Masela.

Direktur Eksekutif Energy Watch Mamit Setiawan menyadari gas bumi memang jauh berbeda dengan minyak yang bisa langsung dijual tanpa harus menunggu pembeli. Ini menjadi dilema dalam pengembangan lapangan gas jumbo yang Indonesia miliki.

"Dengan produksi yang besar sedangkan pembeli belum ada terus mau dikemanakan gas yang dihasilkan, ini yang menjadi bahan pertimbangan," katanya.

Halaman:
Reporter: Verda Nano Setiawan
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...