PLN Terima PMN Rp 40 T dalam 2016-2021, Bangun Infrastruktur Listrik

Happy Fajrian
31 Desember 2021, 13:37
pln, pmn, penyertaan modal negara, listrik, infrastruktur
Katadata
Infrastruktur kelistrikan PLN.

PLN telah menerima Penyertaan Modal Negara (PMN) tunai sebesar Rp 40,06 triliun selama lima tahun terakhir atau periode 2016-2021. Nilai tersebut 9,7% dari total investasi tunai negara sebesar Rp 411,66 triliun.

Adapun untuk tahun 2021, PLN mendapatkan alokasi PMN sebesar Rp 5 triliun. PMN merupakan bagian dari penugasan negara untuk membangun infrastruktur ketenagalistrikan sebagai penunjang program-program listrik desa sehingga harapannya dapat meningkatkan rasio elektrifikasi di Indonesia.

Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo mengatakan dana yang diberikan pemerintah tersebut akan digunakan untuk membangun infrastruktur kelistrikan, salah satunya yaitu program Listrik Desa.

“Secara komersial investasi ini memang tidak begitu viable. Tapi di sini negara hadir dalam melaksanakan sila ke-5 Pancasila, memberikan satu bantuan sehingga program-program tersebut menjadi program unggulan yang berkeadilan sosial,” ujarnya dalam keterangan tertulis, Jumat (31/12).

Upaya PLN mendorong pembangunan infrastruktur ketenagalistrikan yang cepat, tepat, dan efisien, merujuk Peraturan Presiden Nomor 14 Tahun 2017 tentang percepatan pembangunan infrastruktur ketenagalistrikan.

Dia optimistis peningkatan ketersediaan infrastruktur kelistrikan dan kualitas distribusi listrik akan berdampak positif terhadap penyerapan tenaga kerja, pajak, dan peningkatan ekonomi di sektor riil.

“Usaha kami dalam meningkatkan elektrifikasi dapat terlihat dari angka rasio elektrifikasi yang selalu meningkat sejak 2015 sebesar 88,3%, sampai dengan 2021 yang sudah mencapai 99,4%,” ujarnya. Simak databoks berikut:

Dia menambahkan bahwa dana PMN sangat membantu PLN. Sebab sebelumnya, keputusan PLN hanya berdasarkan pertimbangan komersial. Namun dengan adanya PMN perusahaan setrum pelat merah ini bisa mempertimbangkan aspek keadilan sosial.

“Dana PMN menjadi bagian penting di mana negara hadir, karena banyak program dari PLN bertujuan untuk pengentasan kemiskinan di daerah terpencil. PLN siap untuk menjalankan agar dana tersebut betul-betul bermanfaat bagi masyarakat,” ujarnya.

Adapun untuk tahun 2022, PLN akan menerima alokasi PMN sebesar Rp 8,23 triliun, meningkat 64,6% dibandingkan alokasi tahun ini sebesar Rp 5 triliun. Simak databoks berikut:

Menteri BUMN Erick Thohir menyampaikan rasa terima kasihnya atas dukungan PMN yang cukup vital bagi PLN. Menurutnya, PMN ini adalah satu kepercayaan yang harus dijalankan dengan sebaik-baiknya.

“Ini merupakan kepercayaan bahwa pemerintah hadir menyelesaikan masalah yang kita hadapi sama-sama. Dan tentunya kita harus mengembalikan kepercayaan itu,” kata Erick.

Sementara itu Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati meminta agar penggunaan dana dari PMN dijalankan oleh BUMN secara akuntabel dan transparan.

Hal ini dikarenakan PMN berasal dari uang negara, sehingga harus bisa disampaikan apakah manfaat PMN sudah sesuai dibandingkan beban yang akan dipikul oleh negara dalam mempertanggungjawabkan anggarannya.

“Jadi Rp 5 triliun (untuk PLN di 2021) jangan sampai seperti membuang garam ke laut. Saya minta ada akuntabilitas Rp 5 triliun itu menjadi apa. Jadi kita sama-sama untuk bertanggung jawab kepada masyarakat,” ujar Sri Mulyani.

Dia pun berharap agar pencairan dana PMN pada penghujung 2021 ini dapat menjadi sebuah awal bagi kinerja PLN untuk bisa lebih akuntabel, menggunakan dana masyarakat secara profesional dan bisa dipertanggungjawabkan.

Reporter: Antara

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...