Teknologi Batu Bara Bersih pada PLTU Ancam Target Bebas Karbon Jepang

Image title
15 Februari 2022, 13:06
pltu, batu bara bersih, jepang, emisi karbon, dekarbonisasi, nol emisi karbon, net zero emission, nze
PLN
Ilustrasi PLTU batu bara.

Jepang dinilai bakal sulit mencapai target emisi nol karbon (net zero emission/NZE) sesuai skenario yang dikeluarkan International Energy Agency (IEA) jika masih menggunakan teknologi batu bara bersih pada pembangkit listrik tenaga uap (PLTU).

Hasil penelitian lembaga think tank iklim TransitionZero menyebutkan bahwa teknologi tersebut menghasilkan emisi lima kali lipat lebih tinggi dari tingkat yang dibutuhkan untuk mencapai target NZE. Teknologi ini juga terbukti lebih mahal dibandingkan dengan teknologi energi baru terbarukan (EBT).

Peneliti di TranstionZero, Jacqueline Tao menilai dukungan Jepang terhadap teknologi batu bara bersih akan menghambat upaya keterjangkauan energi, dekarbonisasi, dan keamanan energi.

"Sebaik-baiknya, teknologi ini akan mencapai target pengurangan emisi yang kecil. Seburuk-buruknya, mereka akan memperpanjang umur PLTU batu bara yang tinggi emisi,” kata Tao dalam keterangan tertulis, Selasa (15/2).

Untuk mengetahui perbandingan harga dengan teknologi EBT, TransitionZero menggunakan analisis Level Cost of Electricity (LCOE). LCOE teknologi coal-based integrated gasification combined cycle (IGCC) berkisar US$ 128 per megawatt hours (MWh), sedangkan untuk teknologi co-firing green ammonia US$ 296 per MWh.

Jika dirata-rata, biaya kedua teknologi batu bara bersih tersebut mencapai US$ 200/MWh, atau dua kali lipat lebih tinggi dari proyek solar photovoltaic (PV) atau panel surya. Simak databoks berikut:

Sementara pada 2020, harga proyek solar PV dan pembangkit listrik tenaga bayu (PLTB) onshore sudah cukup bersaing dibanding teknologi batu bara bersih. Tren ini diproyeksikan akan berlanjut, dan pada 2030 dua teknologi energi terbarukan ini dengan penyimpanan baterai digadang-gadang mengalahkan teknologi batu bara bersih.

Selain permasalahan harga, teknologi batu bara bersih juga tidak sejalan dengan target bebas karbon Jepang. Teknologi canggih batu bara bersih lain yang didorong oleh pembuat kebijakan Jepang, yaitu carbon capture and storage (CCS), juga dinilai tidak efektif.

Halaman:
Reporter: Verda Nano Setiawan
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...