Jokowi Minta agar Warga Mudik Lebih Awal untuk Menghindari Macet
Pemerintah mengizinkan masyarakat untuk mudik pada lebaran tahun ini. Namun, Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta warga agar mudik lebih awal untuk menghindari kemacetan.
Presiden mengatakan bahwa berdasarkan survei Kementerian Perhubungan (Kemenhub) akan ada 23 juta mobil dan 17 juta sepeda motor yang mudik pada Lebaran tahun ini.
"Ini adalah jumlah yang sangat besar dan diperkirakan akan terjadi kemacetan parah," kata Jokowi dalam keterangan video yang ditayangkan Senin (18/4).
Oleh karena itu, ia mengajak masyarakat untuk menghindari puncak arus mudik pada 28-30 April 2022. Mantan Wali Kota Solo itu juga meminta warga untuk mudik lebih awal dengan menyesuaikan jadwal libur dari tempat kerja.
Guna mengantisipasi kemacetan, pemerintah telah menyiapkan rekayasa lalu lintas melalui aturan ganjil genap, pemberlakuan satu arah atau one way, dan larangan truk masuk jalan tol.
Pada kesempatan itu, Kepala Negara juga mengingatkan masyarakat untuk tetap mematuhi protokol kesehatan. "Utamanya memakai masker, cuci tangan, dan menjaga jarak," ujarnya.
Sebelumnya, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi meminta masyarakat pulang ke kampung halaman lebih awal demi menghindari risiko kemacetan. "Kalau bisa lebih awal, mulai tanggal 25 atau 26 April," kata Budi usai memimpin rapat koordinasi mudik di Gerbang Tol Cikampek Utama, Jawa Barat, Jumat (15/4) dikutip dari Antara.
Baik pegawai pemerintah maupun swasta bisa mengambil cuti bersama mulai 29 April hingga 6 Mei mendatang. Sedangkan pemudik tahun ini diprediksi mencapai 85,5 juta orang. Simak databoks berikut:
Oleh sebab itu Kemenhub bersama Polri dan Jasa Marga menyiapkan tiga skema mengurai kemacetan di tol. Ketiganya adalah contra flow, one way, hingga ganjil genap. "Kami carikan jalan yang paling baik agar mudiknya aman, nyaman, dan sehat," kata Budi.
Sedangkan Kepala Korps Lalu Lintas Polri Inspektur Jenderal Pol Firman Santyabudi akan terus memonitor kondisi lalu lintas jelang mudik. Polri akan menggunakan data terkini di lapangan untuk mengatur volume kendaraan di jalur yang digunakan pemudik.