Jelang Idul Adha, Pemprov Jateng Salurkan 45.000 Dosis Vaksin PMK
Pemerintah Provinsi Jawa Tengah (Jateng) menyatakan telah menyalurkan 45.000 dosis vaksin wabah PMK ke 29 kabupaten dan 6 kota. Penyaluran vaksin tersebut akan terus digenjot ke angka 75.000 dosis hingga Idul Adha pada Sabtu (9/7) mendatang.
Wakil Gubernur Jateng, Taj Yasin Maimoen mengatakan distribusi vaksin PMK sudah mulai disalurkan ke daerah-daerah yang memiliki tingkat penularan tinggi seperti Kabupaten Blora.
Saat melakukan kunjungan ke sejumlah peternak di Kabupaten Blora, Yasin mendapati para peternak membuat jamu-jamuan yang dikhususkan untuk hewan ternak.
"Waktu kunjungan ke sana, ada 6 ekor sapi yang terpapar PMK dan alhamdulillah bisa sembuh semua, dan hanya 1 kambingnya parah. Katanya kalau kambing lebih cepat dah lebih parah dampaknya," kata Yasin di Kantor Gubernur Jateng pada Selasa (28/6).
Terkait pelaksanaan kurban Idul Adha yang hanya tinggal sebelas hari lagi, Yasin menjelaskan ada dua pandangan Islam mengenai kurban dengan hewan ternak yang terpapar PMK.
Menurutnya, jika merujuk pada ketentuan Nahdlatul Ulama (NU), hewan ternak yang terpapar PMK tidak boleh dijadikan sebagai objek kurban. Sementara jika mengacu pada ketentuan Majelis Ulama Indonesia (MUI), hewan ternak yang terpapar PMK masih boleh dijadikan sebagai hewan kurban.
"MUI masih diperbolehkan dengan batasan terpapar PMK ringan. Nah kapan ringan itu? Kita harus minta petugas untuk mengecek keparahan ternak tersebut," sambung Yasin.
Ia mengimbau kepada warga yang ingin berkurban agar membeli hewan ternak di pasar-pasar hewan yang telah menjalani pemeriksaan dari Pemprov Jateng. "Jika ada hewan yang sampai meninggal jangan dibuang sembarangan, harus dikubur," ujar Yasin.
Wabah PMK saat ini telah menyebar ke 19 provinsi dan 199 kabupaten/kota. Wabah PMK disebabkan oleh virus yang dapat menular melalui udara atau airborne, sehingga penyebarannya bisa sangat cepat hingga radius 10 km. Simak databoks berikut:
Vaksinasi PMK perdana dilakukan pada 14 Juni 2022 di Kabupaten Sidoarjo Jawa Timur. Selanjutnya, akan didorong untuk vaksinasi dasar yaitu 2 kali vaksinasi dengan jarak 1 bulan, serta booster vaksin setiap 6 bulan. Untuk melaksanakan Program Vaksinasi tersebut, akan dilakukan oleh sekitar 1.872 tenaga medis dan 4.421 paramedis.
Sampai dengan 18 Juni 2022, tercatat bahwa penyakit PMK ini telah menyebar ke 19 Provinsi dan 199 Kabupaten/Kota, dengan jumlah Kasus Sakit sebanyak 184.646 ekor, Sembuh 56.822 ekor (30,77%), Pemotongan Bersyarat 1.394 ekor (0,75%), Kematian 921 ekor (0,50%). Sementara jumlah hewan yang sudah divaksinasi sebanyak 51 ekor.
Sedangkan jumlah populasi seluruh ternak yang berisiko dan terancam (sapi, kerbau, kambing, domba, dan babi) sebanyak 48.779.326 ekor.
Adapun pemerintah menargetkan vaksinasi wabah PMK tahap pertama selambatnya rampung pada 7 Juli 2022. Vaksinasi tahap pertama tersebut ditargetkan mencapai 3 juta dosis.
Namun demikian, saat ini jumlah vaksin yang tersedia baru mencapai 800.000 dosis. Sementara jumlah vaksin yang telah didistribusikan sebanyak 654.100 dosis.
Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementerian Pertanian (Kementan), Nasrullah, mengatakan bahwa proses vaksinasi dijadwalkan berlangsung selama dua pekan. Pihaknya juga tengah menunggu pengadaan untuk 2,2 juta dosis vaksin.
"Masih ada tersisa 2,2 juta dosis yang belum bisa kami ambil karena revisi dan penetapan anggaran belum selesai," kata saat konferensi pers virtual, Jumat (24/6).
Nasrullah mendata total kabupaten/kota yang telah terjangkit PMK adalah 215 titik. Secara khusus, jumlah desa yang terjangkit PMK mencapai 6.927 titik atau baru 12,16% dari total desa di 19 provinsi tersebut.
Jumlah vaksin yang dibutuhkan untuk melawan wabah PMK cukup banyak atau minimal 80% dari populasi terjangkit. Selain itu, dosis yang dibutuhkan per hewan agar memunculkan antibodi adalah dua dosis.
Dalam paparan Nasrullah, vaksin PMK yang diproduksi dari dalam negeri akan mulai diproduksi pada 4 Agustus 2022. Vaksin PMK tersebut akan diproduksi oleh Pusat Veteriner Farma (Pusvetma).
Menurut data Satuan Tugas Penyakit Mulut dan Kuku (Satgas PMK), wabah PMK sudah menjangkiti 214.994 ekor hewan ternak sampai Selasa, 21 Juni 2022, pukul 12.30 WIB. Kasus infeksi ini tersebar di 208 kabupaten/kota di 19 provinsi Indonesia.