Sepak Terjang Eks PM Jepang Shinzo Abe hingga Terbunuh Saat Kampanye

Happy Fajrian
8 Juli 2022, 17:42
pm jepang, shinzo abe,
ANTARA FOTO/REUTERS/Issei Kato/wsj/dj
Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe melepaskan maskernya saat tiba untuk memberi keterangan kepada media mengenai tanggapan pemerintah mengenai virus corona (COVID-19) di kediamannya di Tokyo, Jepang, Senin (6/4/2020).

Mantan Perdana Menteri (PM) Jepang Shinzo Abe dilaporkan wafat pada Jumat (8/7), setelah ditembak saat tengah berkampanye untuk mendukung seorang kandidat dalam pemilihan majelis tinggi di kota Nara, Prefektur Nara.

Abe lahir pada 21 September 1954 dari keluarga politik terkemuka di Tokyo yang memiliki pengaruh kuat terhadap perekonomian Jepang pada masa sebelum perang, masa perang, dan pasca perang di negara itu.

Darah politik mengalir deras dalam keluarganya. Kakek Abe dari pihak ibu, Nobusuke Kishi, merupakan PM Jepang pada periode 1957-1960. Sedangkan kakek dari pihak ayah, Kan Abe, merupakan anggota DPR (house of representatives) pada masa Perang Dunia II, dan ayahnya, Shintaro Abe, anggota DPR pada 1958-1991.

Shintaro Abe juga sempat menjabat sebagai Ketua Sekretaris Kabinet (Chief Cabinet Secretary), Menteri Perdagangan dan Industri Internasional, dan Menteri Luar Negeri. Pada masa Perang Dunia II, Shintaro mengajukan diri untuk menjadi pilot kamikaze (pilot bunuh diri), namun perang berakhir sebelum pelatihannya selesai.

Perdana Menteri Termuda Kedua Jepang

Mengutip BBC, usai menyelesaikan pendidikannya di bidang ilmu politik Seikei University pada 1977, dan ilmu kebijakan publik di University of Southern California’s School of Policy, Planning, and Development, Shinzo Abe tak langsung terjun ke dunia politik.

Ia sempat bekerja di pabrik baja, Kobe Steel, pada April 1979. Pada 1982 ia berhenti untuk memulai karir politiknya di pemerintahan sebagai asisten eksekutif Menteri Luar Negeri. Ia juga menjadi sekretaris pribadi ketua dewan umum Partai Demokrasi Liberal (Liberal Democratic Party/LDP) dan sekretaris pribadi sekretaris jenderal LDP.

Barulah pada 1993, di usia 38 tahun, ia terpilih sebagai anggota DPR, mewakili distrik 1 Yamaguchi, sampai 1996. Pada 1996 ia terpilih lagi sebagai anggota DPR, namun kali ini mewakili distrik 4 Yamaguchi hingga saat ini.

Abe merupakan anggota faksi Mori (Mori Faction) dari LDP, yang juga melahirkan beberapa PM Jepang seperti Yoshiro Mori (2000-2001) dan Jun’ichiro Koizumi (2001-2006).

Pada Oktober 2005, Abe dilantik menjadi kepala sekretaris kabinet di bawah PM Jun’ichiro Koizumi. Jabatan ini ia pegang sampai September 2006 ketika ia terpilih sebagai PM Jepang pada usia 52 tahun, termuda kedua dalam sejarah setelah Fumimaru Konoe yang terpilih di usia 49 tahun di 1940.

Masa jabatan pertamanya diwarnai oleh kontroversi hingga ia mengundurkan diri sebagap pemimpin partai dan PM hanya satu tahun kemudian karena kondisi kesehatan. Masa jabatan pertamanya diwarnai kontroversi dan kesehatan yang memburuk. Ia mengundurkan diri sebagai pemimpin partai dan perdana menteri pada tahun 2007.

Setelah ia mundur, tak kurang lima orang mengisi posisi PM dalam lima tahun sampai akhirnya Abe terpilih lagi melalui pemilihan umum pada 2012. Masa jabatan kedua Abe ini merupakan masa jabatan terpanjang berturut-turut untuk kepala pemerintahan Jepang.

HEALTH-CORONAVIRUS/JAPAN
Shinzo Abe saat memberikan keterangan terkait kondisi pandemi Covid-19 di Jepang pada 2020. (ANTARA FOTO/REUTERS/Kim Kyung-Hoon/Pool/hp/cf)

Lahirnya Abenomics

Abe menjabat selama masa gejolak ekonomi dan dengan tugas besar untuk mendorong perekonomian Jepang setelah beberapa dekade mengalami stagnasi. Segera setelah dia terpilih kembali sebagai perdana menteri pada tahun 2012, dia meluncurkan eksperimen besar yang dikenal sebagai "Abenomics."

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...