Kelanjutan Program Biodiesel Diharapkan Tingkatkan Penyerapan Sawit

Muhamad Fajar Riyandanu
13 Juli 2022, 19:30
biodiesel, minyak kelapa sawit, minyak sawit mentah, cpo, bahan bakar nabati
Katadata | Arief Kamaludin

Pemerintah masih mengandalkan minyak kelapa sawit sebagai bahan baku utama untuk mengembangkan bahan bakar nabati (BBN). Biodiesel berbasis sawit masih menjadi pilihan utama dalam implementasi program mandatori B30 hingga B100.

Direktur Bioenergi, Direktorat Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi (Dirjen EBTKE), Edi Wibowo menjelaskan ketergantungan kepada sawit disebabkan oleh beberapa faktor.

Sebagai jenis tanaman penghasil minyak nabati, sawit dinilai sebagai yang paling besar dan paling produktif, sehingga pemanfaatannya sebagai bahan bakar tidak akan mengganggu pasokan sawit yang diperuntukkan untuk pangan dan industri.

"Sehingga dari sisi keekonomian, sustainability dan feedstocks dapat lebih terjangkau dan terjamin. Hal ini penting untuk memastikan ketersediaan produk dalam jumlah besar dan menjaga rantai pasoknya," kata Edi kepada Katadata.co.id, Rabu (13/7).

Edi mengklaim, biodiesel berbasis sawit sudah teruji baik secara kualitas maupun penggunaannya pada mesin kendaraan dan lebih baik dibandingkan dengan biodiesel berbasis tanaman lain. "Sehingga tanaman sawit perlu dikembangkan budidayanya karena bisa memenuhi kebutuhan industri makanan maupun energi," ujarnya.

Adapun sejumlah tanaman penghasil minyak nabati yang potensial untuk dikembangkan menjadi bahan campuran BBN antara lain kelapa, jarak pagar, kemiri, kemiri sunan, nyamplung, malapari, biji karet, tebu, jagung, singkong dan rumput gajah.

"Semuanya sudah melewati proses uji coba skala penelitian namun yang sudah melewati uji teknis pada mesin dan pernah berjalan secara komersial adalah bioethanol berbasis tebu dan singkong," kata Edi.

Edi mengatakan pemanfaatan biodiesel di Tanah Air masih dihadapkan pada sejumlah tantangan, seperti keluhan pihak industri pertambangan dan perkapalan karena mengalami penggumpalan saat menggunakan B30. Selain itu, muncul kekhawatiran terkait kestabilan oksidasi dan kadar air yang terkandung dalam B35.

"Penurunan dayanya tidak signifikan, sekira 2%. Nilai kalor Biodiesel lebih kecil dari Solar. Ini bisa diatasi dengan berjalannya waktu. Semoga tidak ada kendala signifikan untuk B35," ujar Edi.

Halaman:
Reporter: Muhamad Fajar Riyandanu
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...