OPEC+ Gagal Capai Target Produksi, Harga Minyak Turun ke Bawah US$ 90
Harga minyak mentah dunia turun lebih dari 1,5%, kembali ke level di bawah US$ 90 per barel tertekan prospek melemahnya permintaan global dan penguatan nilai tukar dolar AS. Ketatnya pasokan menahan kejatuhan harga minyak lebih dalam lagi.
Negara-negara pengekspor minyak dan sekutunya termasuk Rusia, atau lebih dikenal dengan sebutan OPEC+, gagal mencapai target produksi minyak sebesar 3,58 juta barel per hari (bph) pada Agustus. Sebelumnya pada Juli OPEC+ juga meleset dari target produksi 2,89 juta bph.
Minyak mentah Brent untuk pengiriman November turun US$ 1,49, atau 1,6%, menjadi US$ 89,86 per barel. Sedangkan West Texas Intermediate (WTI) AS untuk Oktober turun US$ 1,57, atau 1,8%, menjadi US$ 83,54.
Bank sentral di seluruh dunia pasti akan meningkatkan biaya pinjaman minggu ini dan ada beberapa risiko kenaikan 1 poin persentase oleh Federal Reserve AS. “Pertemuan Fed mendatang dan dolar yang kuat menahan harga minyak,” kata Tamas Varga dari pialang minyak PVM, seperti dikutip Reuters, Senin (19/9).
Harga minyak juga berada di bawah tekanan dari harapan meredanya krisis pasokan gas Eropa. Pembeli Jerman memesan kapasitas untuk menerima gas Rusia melalui pipa Nord Stream 1 yang ditutup, tetapi ini kemudian direvisi dan tidak ada gas yang mengalir.