Pekerja Total dan Esso-ExxonMobile Mogok, Prancis Krisis Pasokan BBM
Warga Prancis tengah menghadapi krisis BBM dengan sekitar sepertiga SPBU di negara itu setidaknya kehabisan pasokan satu jenis BBM atau lebih. Kondisi ini menyebabkan antrean panjang kendaraan yang ingin mengisi bahan bakar.
Krisis BBM di Prancis disebabkan pemogokan yang dilakukan pekerja kilang dan depot bahan bakar TotalEnergies dan Esso-ExxonMobile. Para pekerja menuntut kenaikan upah 10% untuk mengatasi lonjakan inflasi dan biaya hidup.
Para pekerja menuntut kenaikan upah tersebut karena perusahaan energi di Prancis telah meraup keuntungan yang sangat besar sejalan dengan tingginya harga energi. Seperti TotalEnergies meraup laba hingga US$ 10,6 miliar pada kuartal I tahun ini.
Presiden Prancis Emmanuel Macron telah menyerukan agar krisis ini segera diakhiri dengan negosiasi yang terus berlangsung. ”Saya berharap ini dapat cepat diselesaikan. Pemogokan bukanlah cara untuk bernegosiasi,” ujarnya seperti dikutip Sky News, Rabu (12/10).
Antrean panjang terjadi di sejumlah SPBU di wilayah Paris ketika pengemudi berlomba mengisi BBM sebelum lebih banyak SPBU kehabisan pasokan. Selama dua minggu aksi mogok ini, produksi BBM Prancis anjlok lebih dari 60%.
Akibat pemogokan ini, kilang TotalEnergies yang berkapasitas 240.000 barel per hari (bph) di Gonfreville setop beroperasi. Sementara pengiriman produk olahan diblokir di kilang Feyzin yang berkapasitas 119.000 bph.
Kilang Feyzin tengah ditutup untuk pemeliharaan yang tidak direncanakan tetapi memiliki bahan bakar dalam penyimpanan, dan di Cote d'Opal dan depot bahan bakar La Mede, yang tak bisa dikirimkan akibat pemogokan. Dua kilang Exxon Mobil juga tidak beroperasi sejak akhir September.
Untuk menutupi kekurangan produksi, Prancis harus meningkatkan impor. Harga solar juga mengalami kenaikan. ”Impor solar untuk 10 hari pertama Oktober 37% lebih tinggi dari keseluruhan Oktober tahun lalu,” kata analis pasar senior Vortexa Pamela Munger.
Kesepakatan Kenaikan Upah Tercapai
Esso France mengatakan telah mencapai kesepakatan gaji dengan serikat pekerja pada hari Senin. ”Meski begitu, butuh waktu untuk mengeluarkan pasokan,” kata Menteri Perhubungan Clement Beaune.
Esso France mengatakan serikat pekerja CFE-CGC dan CFDT, yang mewakili mayoritas pekerja di lokasinya, telah menyetujui kenaikan gaji 6,5% pada 2023 dan bonus € 3.000 (US$ 2.916). ”Ini berarti kenaikan upah keseluruhan 10,7% ditambah bonus € 4.000 dari 1 Januari 2022 hingga 31 Desember 2023,” tambah perusahaan itu.
Sementara itu serikat pekerja TotalEnergies (CGT) mengatakan belum menandatangani kesepakatan itu, dan para pekerjanya tetap mogok untuk menuntut kenaikan upah sebesar 10%.
TotalEnergies telah menawarkan untuk memajukan pembicaraan gaji dengan syarat bahwa serikat pekerja mengakhiri pemogokan. Namun serikat pekerja (CGT) Prancis menilai upaya ini sebagai "pemerasan" dan tidak memenuhi tuntutan yang diungkapkan pekerja sebagai syarat untuk kembali bekerja.
Sebaliknya, bos kilang TotalEnergies Eropa, Jean-Marc Durand mengatakan bahwa warga Prancis-lah yang diperas oleh para pekerja yang melancarkan pemogokan hingga mengganggu pasokan BBM untuk warga.
Adapun pemogokan berlangsung, termasuk yang terbesar di Prancis dekat Le Havre di utara Prancis. CGT memperpanjang mogoknya hingga Selasa (11/10) dan memperluas aksinya ke lebih dari selusin SPBU di sepanjang jalan raya Prancis. Pekerja di Esso-ExxonMobil Prancis juga masih mogok, memblokir operasional dua kilang.
Perdana Menteri Elisabeth Borne, telah meminta kedua belah pihak untuk segera menemukan penyelesaian yang dinegosiasikan. Borne mengatakan dia mengharapkan situasi membaik dalam minggu ini.
Sebelumnya Borne mengumumkan bahwa pemerintah tak ragu untuk mengerahkan kekuatan untuk memaksa para pekerja di depot bahan bakar yang dijalankan oleh unit Esso France Exxon kembali bekerja. Tindakan serupa juga mungkin dilakukan di lokasi Total jika pembicaraan upah tidak menghasilkan solusi.
Serikat pekerja CGT menyebut rencana itu "kekerasan" dan menangguhkan semua negosiasi yang sedang berlangsung dengan pemerintah dan pengusaha di tingkat nasional dan lintas sektor bisnis - dan mengumumkan pemogokan tambahan di kilang Donges Total.