Inggris Bantah Krisis BBM, Antrean Panjang di SPBU karena Sopir Kurang

Image title
Oleh Maesaroh
1 Oktober 2021, 19:45
Inggris, BBM, energi
KatadataANTARA FOTO/REUTERS/Henry Nicholls/HP/djo
Kendaran mengantri untuk mengisi bahan bakar di spbu Texaco di London, Inggris, Senin (27/9/2021). ANTARA FOTO/REUTERS/Henry Nicholls/HP/djo

Pemerintah Inggris membantah keras jika negara mereka tengah mengalami krisis energi atapun kelangkaan bahan bakar minyak (BBM).

Antrian panjang di Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) lebih karena mereka sedang kekurangan pengemudi truk berat HGV (Heavy Goods Vehicle) yang mengantar BBM.

"Tidak ada kekurangan bahan bakar. Masalah yang kita lihat selama beberapa hari terakhir ini adalah kekurangan pengemudi truk berat HGV yang bersifat sementara karena Covid-19, seperti yang terjadi di negara lain seperti Jerman dan Polandia," demikian disampaikan Kedutaan Besar Inggris untuk RI, dalam siaran persnya, Jumat (1/10).

The Guardian melaporkan antrian panjang nampak mengular di ribuan SPBU di Inggris., sejak pekan lalu. Masyarakat bahkan harus mengantri berjam-jam untuk mengisi bahan bakar. 

 Ribuam SPBU kosong sedangkan biaya listrik melonjak di Uni Eropa menjelang musim dingin, disertai kenaikan harga minyak, gas alam, dan batu bara.

Brexit, pandemi Covid-19, serta peraturan imigrasi yang semakin ketat membuat banyak sopir imigran meninggalkan Inggris. Negara yang identik dengan simbol singa itu pun kelimpungan karena kelangkaan sopir.  Pasalnya, kelangkaan sopir tidak hanya berimbas kepada kelangkaan BBM tetapi juga rantai pasok di negara mereka.

Kedutaan Besar Inggris untuk Indonesia menjelaskan pemerintah Inggris telah mengambil sejumlah tindakan agar kelangkaan sopir truk tersebut tidak berimbas banyak kepada industri.

Di antaranya adalah dengan menempatkan anggota militer sebagai pengemudi tanker dalam jumlah yang terbatas yang siap untuk dikerahkan jika diperlukan.
Baca Juga

Langkah ini dilakukan untuk lebih menstabilkan rantai pasokan. Terlebih, Inggris akan menghadapi liburan musim Natal dalam dua bulann ke depan.

"Menyediakan 5.000 visa untuk pengemudi truk berat HGV untuk periode tiga bulan dan memberikan bantuan jangka pendek untuk industri pengangkutan menjelang Natal," tambahnya.

Pemerintah Inggris juga telah menempatkan tim penguji bagi  pengemudi dari Kementerian Pertahanan guna meningkatkan kemampuan pengujian HGV di Inggris.  Juga, menerapkan pengecualian sementara terhadap Undang-Undang Persaingan - yang dikenal sebagai Protokol Hilir Minyak.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...