Ekspor Bauksit Dilarang Juni 2023, RI Punya Cadangan 1,2 Miliar Ton

Muhamad Fajar Riyandanu
21 Desember 2022, 17:09
bauksit, cadangan bauksit, larangan ekspor bauksit,
KATADATA
Ilustrasi tambang.

Presiden Joko Widodo (Jokowi) menetapkan larangan ekspor bauksit mulai Juni 2023. Bauksit yang nantinya akan dilarang untuk dijual ke luar negeri adalah yang dalam bentuk bijih hingga yang sudah menjalani proses pencucian atau washed bauxite.

"Dan mulai Juni 2023 pemerintah memberlakukan larangan ekspor bijih bauksit. Dan mendorong industri pengolahan dan pemurnian bauksit di dalam negeri," kata Jokowi dalam siaran pers di Youtube Sekretariat Presiden pada Rabu (21/12).

Kebijakan penyetopan ekspot bauksit ditujukan untuk menciptakan nilai tambah pada hasil komoditas yang dihasilkan dari produk tambah tersebut. Kementerian ESDM juga pernah menghitung potensi tambahan nilai tambah dari proyek hilirisasi bauksit.

Saat masih dalam bentuk bijih bauksit, harga jual di pasaran hanya berada di US$ 18 per ton. Harga jual akan meningkat usai bauksit dimurnikan menjadi alumina dengan harga jual US$ 350 per ton dan kembali meningkat jika diolah menjadi produk aluminum US$ 1.762 per ton.

"Dari industrilisasi bauksit di dalam negeri ini kita perkirakan pendapatan negara akan meningkat dari Rp 21 triliun menjadi sekitar kurang lebih Rp 62 triliun," ujar Jokowi.

Kementerian ESDM mencatat bahwa cadangan bauksit di Tanah Air mencapai 1,2 miliar ton atau sekitar 4% dari total cadangan global yakni 30,3 miliar ton. Angka ini menempatkan Indonesia sebagai negara dengan cadangan bauksit terbesar nomor enam dunia.

Adapun Guinea menjadi negara dengan cadangan bauksit terbesar di dunia yakni mencapai sebesar 24% dari total cadangan global. Di susul dengan Australia 20%, Vietnam 12%, Brazil 9% dan Jamaika 7%.

Meski demikian Guinea bukan negara produsen bauksit terbesar di dunia. Melainkan Australia yang mencapai 110 juta ton pada 2021, diikuti Cina 86 juta ton, Guinea di peringkat ketiga dengan 85 juta ton. Sedangkan Indonesia ada di peringkat enam dengan 18 juta ton. Simak databoks berikut:

Halaman:
Reporter: Muhamad Fajar Riyandanu
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...