SoftBank Merger Yahoo Japan dan Line demi Bersaing dengan Rakuten
SoftBank Corp. berencana menggabungkan unit bisnis internetnya, Yahoo Japan, dengan aplikasi pesan singkat, Line Corp. untuk membentuk perusahaan teknologi raksasa, demi bersaing dengan kompetitor lokal seperti Rakuten Inc. dan raksasa teknologi Amerika Serikat (AS).
Perusahaan hasil merger Yahoo Japan dan Line diperkirakan akan memiliki valuasi US$ 30 miliar atau sekitar Rp 420 triliun. Rencana merger Yahoo Japan, yang pada Oktober 2019 berganti nama menjadi Z Holdings Corp., dengan Line yang dimiliki Naver Corp., diperkirakan akan rampung Oktober 2020.
Kedua perusahaan teknologi tersebut bakal membentuk ventura dengan kepemilikan 50:50 dalam mengendalikan Z Holdings. Entitas ventura ini, nantinya akan mengoperasikan Yahoo Japan and Line.
"Merger didorong 'rasa krisis' kedua perusahaan atas munculnya raksasa teknologi dari Amerika Serikat (AS) dan Tiongkok," ujar CEO Line Takeshi Idezawa seperti dilansir dari Reuters, Senin (18/11).
(Baca: Investasi di Uber dan WeWork Sebabkan Softbank Menderita Kerugian)
Sedangkan, CEO Yahoo Japan Kentaro Kawabe enggan berkomentar soal merger ini. Namun, dikabarkan bahwa nantinya Idezawa dan Kawabe bakal menjadi CEO bersama di Z Holdings.
Serial entrepreneur asal Korea Selatan, Jaewoong Lee mengatakan, merger tersebut dilakukan di tengah meningkatnya ketegangan politik antara Jepang dan Korea Selatan. "Merger tersebut mungkin merupakan kerja sama ekonomi paling signifikan antara kedua negara dalam satu dekade terakhir,” ujar Lee.
Kesepakatan itu akan menggabungkan penyedia dua layanan pembayaran kode QR terbaik di Jepang. Dengan merger, Yahoo Japan akan memiliki akses ke 164 juta pengguna Line di Jepang dan Asia Tenggara seiring rencana SoftBank berekspansi ke layanan di luar bisnis nirkabel intinya.
Line, yang sampai saat ini masih merugi, juga akan memiliki mitra yang dapat menawarkan keahlian teknologi, termasuk dukungan pendanaan melalui Vision Fund milik SoftBank.
(Baca: Dikabarkan Bakal Disuntik Modal SoftBank, Aruna Mengaku Cari Pendanaan)
Di sisi lain, rencana merger ini muncul sebagai upaya pendiri SoftBank, Masayoshi Son, untuk memulihkan reputasinya setelah investasinya di perusahaan office sharing, WeWork, merugi hingga miliaran dolar AS.
Rencana merger tersebut juga dipicu oleh Rakuten yang mulai berekspansi ke bidang yang menjadi core business SoftBank, dengan meluncurkan layanan mobile-nya. Bulan ini, SoftBank melalui Yahoo Japan, juga mengakuisisi ritel busana online Zozo Inc.
Sebagai informasi, Z Holdings akan terus menjadi anak perusahaan konsolidasi SoftBank Corp, yang merupakan unit konglomerat investasi SoftBank Group Corp.
(Baca: Mantan Bos Softbank Luncurkan Startup Pembayaran Imagine)