Gencar Dukung Bitcoin Cs, WhatsApp Uji Coba Layanan Kirim Uang Kripto
WhatsApp telah menguji coba fitur baru yang memungkinkan penggunanya mengirim dan menerima mata uang kripto (cryptocurrency) secara terbatas di Amerika Serikat. Hal ini sejalan dengan posisi perusahaan induk WhatsApp, Meta, yang dikabarkan sangat gencar mendukung cryptocurrency.
WhatsApp mulai menguji coba fitur itu pada kemarin, Kamis (9/12). Dalam menguji coba layanan, WhatsApp mengandalkan aplikasi dompet digital baru besutan Meta, yaitu Novi.
"Mulai hari ini, sejumlah terbatas orang di AS akan dapat mengirim dan menerima uang menggunakan Novi di @WhatsApp," kata Head of Novi dikutip dari The Verge, pada Jumat (10/12).
Aplikasi dompet digital yang baru diluncurkan Oktober itu memungkinkan pengguna WhatsApp melakukan pembayaran dengan stablecoin Paxos Dollars (USDP). Stablecoin sendiri merupakan cryptocurrency yang menjembatani aset kripto dengan uang fiat. Harga uang kripto ini dipatok pada aset cadangan seperti dollar AS dan emas.
Untuk memakai fitur pembayaran kripto di WhatsApp, pengguna bisa mengakses ikon klip kertas untuk WhatsApp versi Android atau ikon + di iOS. Kemudian, pilih menu pembayaran. Pengguna pun bisa membayar, mengirim, atau menerima stablecoin.
WhatsApp tidak mengenakan biaya untuk mengirim atau menerima uang. WhatsApp juga menjamin, fitur pembayaran mata uang kripto ini tidak memengaruhi sistem keamanan enkripsi dari ujung ke ujung.
Upaya WhatsApp yang menyediakan fitur pembayaran cryptocurrency seiring dengan langkah induk mereka Meta yang mulai mendukung mata uang digital ini. Simak databoks berikut:
Pekan lalu, Meta mengizinkan perusahaan uang kripto beriklan di platform. Melalui kebijakan baru itu, pengiklan di Facebook dapat beriklan dan menyertakan informasi seperti lisensi apa pun yang mereka peroleh. Pengiklan juga bisa memasukkan latar belakang perusahaan seperti pencatatan di bursa.
Meta juga mengatur persyaratan dan ketentuan pengiklan dalam menjalankan iklan kripto. "Ini memberi banyak ruang bagi perusahaan dan entitas keuangan untuk memasarkan produk aset digital mereka," demikian dikutip dari Gadget 360, Kamis (2/12).
Ada sejumlah kriteria kelayakan bagi pengiklan di Facebook. Salah satunya, harus mempunyai lisensi. Facebook juga menetapkan berbagai jenis produk kripto yang boleh dan tidak diiklankan di platform. Cryptocurrency yang diizinkan seperti token non-fungible (NFT).
Meta menilai, aset kripto seperti bitcoin dan ethereum sudah lebih matang. "Lanskap cryptocurrency terus matang dan stabil dalam beberapa tahun terakhir. Ada lebih banyak peraturan pemerintah yang lebih jelas untuk industri mereka," kata perusahaan.
Sebelumnya, induk Facebook ini juga telah masuk ke industri cryptocurrency dengan memperkenalkan mata uang digital bernama Libra. Tujuan Facebook kala meluncurkan Libra kala itu untuk menyederhanakan transaksi pengiriman uang global.
Libra bisa digunakan pada dompet digital bernama Calibra yang diintegrasikan ke aplikasi WhatsApp dan Facebook Messenger. Facebook juga berencana menyediakan aplikasi Calibra yang berdiri sendiri.
Pesaingnya, Twitter juga mengembangkan layanan cryptocurrency. Pada September, perusahaan mengumumkan bahwa pengguna bisa memberi tip kepada kreator konten (content creator) favorit menggunakan bitcoin.
“Twitter mengintegrasikan layanan dompet digital mata uang kripto, Strike,” demikian dikutip dari CNBC Internasional, pada September (24/9).