Rancunya Konversi PLTD PLN ke Gas yang Mengorbankan Keuangan PGN

Image title
26 Agustus 2021, 14:37
pgn, konversi pltd, pln, pembangkit listrik diesel
Arief Kamaludin|KATADATA
Ilustrasi pipa gas.

SKK Migas menilai program konversi pembangkit listrik tenaga diesel (PLTD) ke gas masih belum ada keseragaman, terutama antara PGN sebagai pemasok dengan PLN sebagai penerima gas LNG.

Kepala Divisi Monetisasi Minyak & Gas SKK Migas, Agus Budiyanto, mengatakan realisasi program konversi ini akan meringankan keuangan PLN dengan adanya penghematan dari penggunaan bahan bakar minyak (BBM) yang diganti dengan gas dari PGN.

Namun di saat yang sama, keuangan PGN akan terbebani karena pemerintah telah mengunci harga gas untuk sektor kelistrikan di angka US$ 6 per mmbtu (million British thermal units).

"Penggunaan BBM sebagai pembangkit listrik, PLN membutuhkan biaya yang tinggi. Dalam pelaksanaan konversi ini ada pembatasan harga (gas), ini yang agak menjadi rancu," ujar dia dalam diskusi bertajuk 'Menilai Kelayakan Ekonomi LNG Skala Kecil untuk Pembangkit' secara virtual, Kamis (26/8).

Di satu sisi, pemerintah telah menugaskan Pertamina, melalui PGN, untuk memasok gas ke 52 pembangkit listrik milik PLN. Sementara, PGN merupakan perusahaan BUMN dengan kepemilikan publik yang cukup besar yang berorientasi profit. "Ini jadi berbenturan, karena penugasan itu menggerus profit," katanya.

Oleh karena itu, ia menyarankan supaya Kementerian ESDM dapat mengkaji kembali kebijakan tersebut untuk menghitung secara keseluruhan berbagai komponen pembentuk harga gas.

"Harga gas LNG yang dimiliki PGN itu berhubungan dengan harga minyak. Tinggal nanti dihitung terkait dengan transportasinya, dibawa kapal kecil atau iso tank," ujarnya.

Menurut laporan terbaru Institute for Energy Economics and Financial Analysis (IEEFA), gas alam cair skala kecil (ssLNG) kembali diusulkan sebagai program andalan demi membangun pasar gas baru dan meningkatkan penggunaannya di sektor kelistrikan untuk mengganti pembangkit berbahan bakar minyak (BBM) yang mahal.

Namun, sisi keekonomian rencana konversi tersebut akan penuh rintangan. Menurut analis energi IEEFA, Putra Adhiguna, pemerintah menugaskan Pertamina, melalui PGN, memasok gas ke pembangkit listrik PLN dengan harga lebih rendah dibanding harga ekuivalen BBM.

LNG skala kecil merupakan rantai pasok yang mentransportasikan kurang dari 0,5 juta metrik ton LNG per tahun. "PGN memperkirakan investasi US$ 1,5 - 2,5 miliar diperlukan untuk memasok 167 BBTUD gas ke 52 pembangkit, dengan separuh dari pembangkit itu menggunakan kurang dari 2 BBTUD,” ujarnya.

Halaman:
Reporter: Verda Nano Setiawan
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...