Pasang PLTS Atap Masih Mahal, Pemerintah Upayakan Bisa Kredit Bank

Image title
27 Agustus 2021, 14:54
plts, kredit, bank, ebt, energi baru terbarukan
ANTARA FOTO/Aprillio Akbar/hp.
Petugas merawat panel surya yang terpasang di atap Gedung Direktorat Jenderal (Dirjen) Ketenagalistrikan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (EDSM), Jakarta, Senin (24/5/2021).

Pemerintah tengah berupaya untuk mendorong penggunaan pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) di masyarakat. Namun biaya untuk membangun PLTS atap masih terbilang mahal. Oleh karena itu pemerintah tengah melihat potensi adanya pendanaan atau kredit dari perbankan.

Direktur Jenderal EBTKE Kementerian ESDM Dadan Kusdiana menyadari modal untuk membangun PLTS atap saat ini memang terbilang belum ekonomis, berkisar antara Rp 19 juta hingga Rp 20 juta untuk satu rumah.

Dia juga membantah bahwa revisi Peraturan Menteri ESDM tentang PLTS atap sebagai bentuk subsidi terhadap orang kaya. Namun revisi tersebut bertujuan untuk meningkatkan penggunaan PLTS Atap di dalam negeri.

"Nanti dimungkinkan ada kredit yang diperuntukkan. Gak ada arah mensubsidi untuk orang kaya melalui plts atap ini," kata dia dalam konferensi pers secara virtual, Jumat (27/8). "Sehingga bagi masyarakat yang tidak memiliki cukup uang untuk memasang PLTS atap bisa mengajukan kredit bank."

Peraturan Menteri ESDM tentang Pemanfaatan PLTS Atap dimaksudkan untuk memperbaiki pelaksanaan Permen ESDM Nomor 49 Tahun 2018 tentang Penggunaan Sistem Pembangkit Listrik Tenaga Surya Atap oleh Konsumen PT PLN. Sebagaimana telah diubah terakhir dengan Peraturan Menteri ESDM Nomor 16 Tahun 2019.

Sejumlah bank pun sudah menyediakan fasilitas pembiayaan untuk pemasangan PLTS atap. Beberapa bank tersebut seperti Bank Mandiri, Bank Rakyat Indonesia (BRI), dan Bank UOB Indonesia.

Bank Mandiri menyediakan kredit pemasangan PLTS atap mulai Mei 2021, bekerja sama dengan Dewan Energi Nasional (DEN) dan PT LEN Agra Energi. Pembiayaan diberikan dengan skema kartu kredit atau pinjaman tanpa agunan yang murah dan dapat dicicil bagi nasabah untuk pemasangan panel surya.

"Tahap awal skema yang akan kami keluarkan untuk nasabah yang sudah memiliki payroll di Bank Mandiri," kata Senior Vice President Micro & Consumer Finance Bank Mandiri Josephus Koernianto, dikutip dari Antara.

Masyarakat yang bisa menikmati layanan ini, antara lain pegawai pemerintahan dan swasta yang menyalurkan pendapatan tetap melalui Bank Mandiri. Melalui skema payroll, konsumen dapat mengajukan limit maksimal sebesar Rp 1 miliar dengan jangka waktu kredit paling lama 15 tahun.

Harga paket panel surya mulai dari yang termurah Rp 20 juta untuk 1 kilowatt peak (kWp), hingga yang termahal Rp 70 juta untuk 5 kWp. Saat ini Bank Mandiri hanya memberikan paket harga tersebut hanya untuk wilayah Jabodetabek.

Halaman:
Reporter: Verda Nano Setiawan
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...