Sertifikasi SNI Komponen PLTS Dianggap Akan Lambungkan Harga Produk

Image title
7 September 2021, 10:31
plts, panel surya, komponen plts, sni
ANTARA FOTO/Olha Mulalinda/aww.
Petugas mengecek panel surya di Kampung Wejim Timur, Distrik Kepulauan Sembilan, Kabupaten Raja Ampat, Papua Barat, Rabu (3/2/2021).

Kebijakan pemerintah yang mewajibkan sertifikasi standar nasional Indonesia (SNI) pada modul panel surya dinilai berpotensi melambungkan harga produk itu sendiri. Walaupun tujuan awalnya adalah untuk melindungi pengguna PLTS.

Direktur Eksekutif Masyarakat Energi Terbarukan Indonesia (METI) Paul Butarbutar menilai secara prinsip SNI cukup bagus untuk diterapkan. Namun dengan adanya kebijakan tersebut, maka tidak menutup kemungkinan akan ada dampak terhadap biaya pengujian.

Advertisement

Menurut dia, setidaknya harus ada semacam saling pengkuan (mutual recognition). Jika di negara asal produk sudah disertifikasi sesuai dengan standar yang sama dengan SNI, maka seharusnya tidak perlu lagi tes.

"Pasti akan berimbas pada harga produk. Makanya, dengan mutual recognition harusnya selama sudah sesuai dengan standar SNI maka nggak perlu lagi tes," ujar Paul kepada Katadata.co.id, Selasa (7/9).

Kementerian ESDM mengatakan pertumbuhan pemanfaatan PLTS beberapa tahun terakhir mengalami kemajuan pesat. Dengan kondisi tersebut, maka perlu diimbangi dengan jaminan kualitas mutu produk-produk pendukungnya.

Direktur Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi (EBTKE) Kementerian ESDM Dadan Kusdiana mengatakan SNI diwajibkan demi terjaminnya kualitas modul surya yang beredar di pasaran. Kebijakan ini diatur dalam Peraturan Menteri ESDM Nomor 2/2021 tentang Penerapan Standar Kualitas Modul Fotovoltaik Silikon Kristalin.

"Meningkatkan daya saing modul surya produk lokal di pasar global, karena yang diwajibkan merupakan SNI adopsi dari standar internasional IEC 61215," katanya.

Halaman:
Reporter: Verda Nano Setiawan
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...
Advertisement