Kementerian ESDM Bantu Turunkan Risiko Kegagalan Eksplorasi Panas Bumi

Image title
8 September 2021, 20:38
panas bumi, ebt, bauran ebt
ANTARA FOTO/ANIS EFIZUDIN
Area instalasi sumur Geothermal atau panas bumi di kawasan dataran tinggi Dieng Desa Kepakisan, Batur, Banjarnegara, Jawa Tengah.

Pengembangan panas bumi diharapkan dapat mendorong pencapaian target bauran energi baru terbarukan (EBT) sebesar 23% pada 2025. Namun pengembangan panas bumi membutuhkan waktu 7-10 tahun, mulai dari eksplorasi, eksploitasi, hingga beroperasi.

Proyek panas bumi pun termasuk kegiatan padat modal dan padat karya. Sedangkan pada peta jalan pengembangan pembangkit listrik tenaga panas bumi (PLTP), pemerintah menargetkan kapasitas terpasang 9.300 megawatt (MW) pada 2035.

Untuk mencapai target tersebut, Kementerian ESDM mencanangkan program eksplorasi panas bumi oleh pemerintah atau government drilling dengan melakukan preliminary slim hole drilling. Program ini menurunkan risiko kegagalan eksplorasi, sehingga meningkatkan keekonomian proyek PLTP dan menambah daya tarik investasi.

“Pelaksanaan proyek panas bumi merupakan kegiatan yang padat modal dan padat karya. Rangkaian efek pengganda berupa manfaat positif dapat kita peroleh dari pengembangan panas bumi," ujar nya dalam keterangan tertulis, Rabu (8/9).

Manfaat positif tersebut seperti penyerapan tenaga kerja, alih teknologi, penguatan infrastruktur lokasi yang bermanfaat dalam pertumbuhan ekonomi dan kemajuan masyarakat secara bertahap mengikuti fase pengembangan panas bumi.

Pembangkit panas bumi juga menjadi alternatif yang dapat menopang program transisi energi nasional dalam upaya mengurangi emisi gas rumah kaca karena pembangkit ini menghasilkan emisi gas rumah kaca yang sangat kecil. Bahkan dengan teknologi binari, emisi dapat ditekan hingga nol.

“Saat ini, pemanfaatan energi panas bumi sebagai pembangkit listrik sebesar 2.175,7 MW atau 9,2% dari total potensi sumber daya, kita terus bekerja keras untuk mencapai target dengan tetap mengutamakan aspek keselamatan dan keberlangsungan lingkungan," kata Harris.

Halaman:
Reporter: Verda Nano Setiawan
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...