Jalan Panjang Pemanfaatan Bioavtur untuk Penerbangan Komersial

Image title
7 Oktober 2021, 17:25
bioavtur, pertamina, kementerian esdm, penerbangan komersial, bahan bakar nabati
ANTARA FOTO/Olha Mulalinda
Depot Pengisian Pesawat Udara (DPPU) PT. Pertamina (Persero).

Pertamina berhasil mengujicoba terbang perdana bahan bakar pesawat ramah lingkungan, bioavtur J2.4 menggunakan pesawat CN235-222. Meski demikian pemanfaatan bahan bakar nabati (BBN) ini untuk penerbangan komersial belum dapat direalisasikan dalam waktu dekat.

Direktur Bioenergi Kementerian ESDM, Andriah Feby Misna mengatakan agar dapat diimplementasikan di pesawat komersial, ada beberapa serangkaian tes yang harus dilakukan. Untuk itu perlu disusun peta jalan (roadmap) bahan bakar nabati.

"Kita masih perlu melakukan uji coba teknis di pesawat komersial. Perjalanan masih panjang, mengenai kapan, saya belum bisa sampaikan. Yang pasti kita perlu buat roadmap-nya," katanya kepada Katadata.co.id, Kamis (7/10).

Lebih lanjut, Feby mengatakan secara teknis saat ini bioavtur yang dapat diproduksi secara co-processing baru bisa pada kadar campuran 2,4% alias J2,4. Penelitian dan uji coba akan terus dilakukan untuk dapat meningkatkan menjadi campuran yang lebih tinggi. "Untuk implementasi komersial, kita juga perlu mengkaji aspek keekonomian disamping aspek teknisnya," kata dia.

Seperti diketahui, pemerintah terus mendorong program pengembangan bahan bakar nabati (BBN) bioavtur untuk industri penerbangan. Selain bersih, pangsa pasar bahan bakar bioavtur 2,4% (J2.4) diproyeksi mencapai Rp 1,1 triliun per tahun.

Halaman:
Reporter: Verda Nano Setiawan
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...