Tak Mau Bebani APBN, Komitmen Transisi Energi Jokowi Dinilai Gamang

Image title
21 Desember 2021, 12:19
transisi energi, jokowi, apbn
ANTARA FOTO/Aprillio Akbar/hp.
Petugas merawat panel surya yang terpasang di atap Gedung Direktorat Jenderal (Dirjen) Ketenagalistrikan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (EDSM), Jakarta, Senin (24/5/2021). Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menyebutkan bahwa pengembangan pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) akan menjadi prioritas pemerintah dalam mengakselerasi pemanfaatan energi baru dan terbarukan (EBT) sebagai target untuk mencapai "net zero emission".

Institute for Essential Services Reform (IESR) menilai komitmen pemerintah dalam melakukan transisi energi di Indonesia masih gamang. Terutama setelah Presiden Joko Widodo menyatakan bahwa transisi energi harus dilakukan tanpa membebani APBN.

Direktur Eksekutif IESR, Fabby Tumiwa mengatakan rencana pemerintah dalam menetapkan target dekarbonisasi pada 2060 atau lebih cepat serta rencana pensiun dini PLTU merupakan langkah awal yang bagus untuk memulai transisi energi di Indonesia.

Advertisement

Namun, pemerintah dinilai masih setengah hati dalam melakukan transisi energi sebab . Hal tersebut dapat terlihat ketika Jokowi meminta agar transisi energi tidak memberatkan APBN dan kenaikan tarif didasarkan pada pemahaman energi terbarukan mahal.

"IESR menilai pemerintah masih gamang melakukan transisi energi," kata Fabby dalam Indonesia Energy Transition Outlook 2022, Selasa (21/12).

Hal itu juga ditambah dengan pernyataan Menteri Keuangan Sri Mulyani yang memandang transisi energi memerlukan biaya besar. Hal ini dapat diartikan bahwa perubahan sistem energi dari energi fosil ke energi terbarukan akan menimbulkan beban fiskal pada negara.

"Mengisyaratkan pesan bahwa kita transisi jika ada bantuan asing saja. Harusnya biaya transisi energi tidak dipandang beban tapi kesempatan investasi baru," ujarnya. Simak databoks berikut:

Menurut Fabby agenda transisi energi di Indonesia membuka peluang kesempatan untuk beralihnya suatu investasi. Khususnya, dari pemanfaatan teknologi fosil beralih ke sumber energi terbarukan. Antara lain seperti di sektor kelistrikan transportasi dan sektor industri.

Halaman:
Reporter: Verda Nano Setiawan
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...
Advertisement