Riset McKinsey: Butuh Rp131.500 T /Tahun Capai Nol Emisi Karbon 2050

Happy Fajrian
16 Februari 2022, 18:56
emisi karbon, nol emisi karbon, investasi, mckinsey
Arief Kamaludin (Katadata)
Ilustrasi emisi karbon.

McKinsey & Company memperkirakan investasi untuk membangun infrastruktur dan sistem yang diperlukan untuk mencapai target iklim internasional net zero emission atau nol emisi karbon pada 2050 dapat mencapai US$ 9,2 triliun (Rp 131.500 triliun) per tahun.

Angka tersebut US$ 3,5 triliun (Rp 50.000 triliun) per tahun lebih tinggi dari yang digelontorkan dunia saat ini untuk membangun infrastruktur rendah karbon dan transisi energi dari bahan bakar fosil, serta mengubah cara penggunaan lahan.

Advertisement

Analisis ini bertujuan untuk mencari tahu seberapa besar investasi, serta perubahan perilaku yang dibutuhkan untuk memangkas dampak polusi gas rumah kaca menjadi nol pada tahun 2050, sejalan dengan Perjanjian Paris.

Temuan ini menunjukkan bahwa untuk kondisi iklim planet yang stabil, pengunaan batu bara harus dihapuskan secara global pada 2050, dengan produksi minyak dan gas masing-masing turun 50% dan 70%, serta 200 juta pekerjaan baru akan menggantikan 185 juta yang hilang karena transisi ini.

“Investasi sektor tenaga listrik dapat menaikkan harga listrik hingga 25% hingga tahun 2040 dan akan tetap 20% lebih tinggi dari hari ini hingga tahun 2050,” tulis laporan McKinsey, dikutip dari Bloomberg, Selasa (16/2).

Tidak ada yang tahu persis kerusakan yang akan ditimbulkan oleh perubahan iklim yang tidak terkendali di dunia. Tetapi para ilmuwan mengatakan jumlah korban akan jauh lebih berat daripada biaya untuk menghindarinya.

Negara-negara berkembang berada di tempat yang paling sulit, karena mereka harus mengalokasikan porsi dana yang lebih besar dari PDBnya untuk membangun infrastruktur baru rendah karbon. Negara berkembang dan negara yang kaya bahan bakar fosil menghadapi beban terbesar untuk mencapai emisi nol bersih. Simak databoks berikut:

“Mencapai emisi nol bersih pada tahun 2050 akan membutuhkan kerja sama yang belum pernah terjadi sebelumnya oleh semua orang, secara global, dari para pemimpin nasional hingga perusahaan hingga konsumen individu,” tulis McKinsey.

McKinsey mengidentifikasi sembilan persyaratan utama yang mencakup tidak hanya infrastruktur rendah karbon, tetapi juga rantai pasok baru untuk memproduksinya, perubahan besar pada alokasi modal dan keuangan, serta dukungan institusi dan publik yang kuat. Teknologi canggih diperlukan, namun tanpa dukungan faktor lainnya tidak akan cukup.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...
Advertisement