Potensi Besar Minyak Jelantah Sebagai Bahan Baku Alternatif Biodiesel

Muhamad Fajar Riyandanu
8 April 2022, 11:35
biodiesel, minyak jelantah,
Katadata
ilustrasi minyak jelantah.

Kementerian ESDM mulai serius mengembangkan pemanfaatan minyak goreng bekas atau minyak jelantah (used cooking oil/UCO) menjadi biodiesel.

Direktorat Bionergi Kementerian ESDM, Edi Wibowo, mengatakan pemanfaatan biodiesel dari UCO di tanah air terbuka lebar karena konsumsi minyak goreng rumah tangga di tahun 2019 tercatat 13 juta ton per tahun atau setara dengan 16,2 juta kilo liter (KL), dengan potensi minyak jelantah sebesar 3 juta KL per tahun.

“Jika dikelola dengan baik, dapat memenuhi 32% dari kebutuhan biodiesel nasional,” kata Edi dalam Katadata IDE 2022, kamis (7/4).

Edi menambahkan, biodiesel yang dihasilkan dari UCO memiliki peluang untuk dipasarkan baik di dalam negeri maupun ekspor. Menurutnya, pemanfaatan biodiesel dari UCO dapat menghemat biaya produksi hingga 35% dibandingkan dengan biodiesel berbasis CPO.

Adapun pemanfaatan UCO tidak terbatas untuk biodiesel semata, ia bisa digunakan sebagai bahan campuran bioethanol, bioantur, dan Biofuel yang terhidrogenasi (HVO). “Selain itu, juga mengurangi 91,7% emisi CO2 dibandingkan dengan solar,” sambung Edi.

Di sisi lain, ada sejumlah tantangan yang muncul dalam upaya pengembangan UCO untuk bahan bakar nabati, di antaranya fluktuasi harga minyak jelantah yang relatif tinggi hingga Rp 6.000 per liter, mekanisme pengumpulan dari rantai pasok yang belum terbentuk, terutama yang melibatkan komunitas masyarakat dan pemetaan potensi.

“Harus masifkan sosialisasi terkait bahaya penggunaan minyak jelantah untuk memasak dan promosi pemanfaatan minyak jelantah untuk energi,” ujar Edi.

Halaman:
Reporter: Muhamad Fajar Riyandanu
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...