Lepas dari Energi Rusia, Uni Eropa Targetkan Bauran EBT 45% pada 2030
Komisi Eropa sedang menilai apakah Uni Eropa (UE) dapat mencapai target pangsa energi baru terbarukan (EBT) sebesar 45% dari bauran energi kawasan pada 2030 alih-alih 40% yang diusulkan sebelumnya. Hal ini untuk mempercepat peralihan dari pasokan energi Rusia menyusul invasinya ke Ukraina.
Rusia merupakan pemasok gas utama blok tersebut. Pada 2021, 45% dari total impor gas dan 47% impor bahan bakar fosil solid, terutama batu bara, UE berasal dari Rusia. Kemudian hampir separuh dari ekspor minyak mentah dan produk minyak olahan Rusia dikirim ke UE.
"Kami sedang mempertimbangkan proposal untuk naik dari 40% menjadi 45%, tetapi juga dalam konteks harga energi yang lebih tinggi," kata Wakil Direktur Jenderal Departemen Energi Komisi Eropa Mechhild Woersdoerfer seperti dikutip Reuters pada Kamis (21/4).
Pada 2021, Komisi Eropa mengusulkan target bauran EBT 40% untuk 2030. Pada 2020, UE mendapatkan 22% dari konsumsi energi final brutonya dari energi terbarukan seperti angin, surya, dan biomassa. Porsinya sangat bervariasi di antara negara-negara UE, mulai dari lebih dari 50% di Swedia hingga di bawah 10% di Luksemburg.
Target baru sebesar 45% tersebut tergantung pada negara-negara UE dan Parlemen Eropa yang sedang merundingkan undang-undang perubahan iklim untuk mengurangi emisi UE lebih cepat.
Usul target baru tersebut mendapat dukungan dari negosiator utama majelis UE dan kelompok industri terbarukan seperti SolarPower Eropa, meskipun industri telah mendesak Brussels untuk berbuat lebih banyak agar membuka blokir penundaan izin selama bertahun-tahun.
Markus Pieper, anggota parlemen utama Parlemen, mengatakan analisis baru diperlukan segera sehingga dapat menginformasikan negosiasi yang sedang berlangsung dan mendesak Komisi untuk tidak menunggu sampai musim panas. "Kalau tidak, kita akan mulai lagi dari awal," katanya.
Komisi Eropa memperkirakan potensi kapasitas angin dan surya UE meningkat tiga kali lipat pada 2030. Dengan tambahan 480 gigawatt (GW) kapasitas pembangkit listrik tenaga angin dan 420 GW pembangkit listrik tenaga surya, dapat menghemat 170 miliar meter kubik (bcm) permintaan gas per tahun.
Rencana untuk menghentikan bahan bakar fosil Rusia pada tahun 2027 kemungkinan akan diumumkan pada bulan Mei. Woersdoerfer mengatakan ini akan mencakup proposal hukum untuk memudahkan proyek energi terbarukan untuk mendapatkan izin.