Caplok Pinehill, Anak Usaha Indofood Perluas Pasar ke Afrika dan Eropa

Happy Fajrian
26 Mei 2020, 17:11
indofood cbp akuisisi pinehill, icbp, mi instan, pinehill company
Indomie
Indofood CBP bakal mengakuisisi saham perusahaan produsen mi instan 'Indomie' di Timur Tengah dan Afrika yang tergabung dalam grup Pinehill Company Limited.

PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk telah menandatangani perjanjian jual beli saham dengan Pinehill Corpora dan Steele Lake Limited untuk mengakuisisi seluruh saham Pinehill Company Limited dengan harga US$ 2,99 miliar atau sekitar Rp 44,6 triliun (asumsi kurs Rp 14.900/dolar).

Jika transaksi ini rampung, maka anak perusahaan PT Indofood Sukses Makmur Tbk ini bakal memperluas pasarnya di 41 negara di kawasan Afrika, Timur Tengah, dan Eropa Tenggara, termasuk 8 negara yang menjadi lokasi operasional Pinehill Company melalui sejumlah perusahaan.

Corporate Secretary Indofood CBP, Gideon A. Putro menjelaskan bahwa Pinehill memiliki 12 pabrik dengan kapasitas produksi total mencapai 10 miliar bungkus mi instan per tahun, di delapan negara, yakni Saudi Arabia, Nigeria, Mesir, Turki, Serbia, Ghana, Maroko, dan Kenya.

“Fasilitas produksi dan jaringan distribusi yang ekstensif akan jadi platform yang penting bagi perseroan untuk mendistribusikan dan bahkan memproduksi beragam produk yang saat ini diproduksi dan didistribusikan di Indonesia,” kata  Gideon dalam keterbukaan informasi, dikutip Selasa (26/5).

(Baca: Perluas Jangkauan, ICBP Akuisisi Pinehill dan Steele Lake Rp 44 T)

Bisnis penjualan mi instan Pinehill Company pun mampu menghasilkan keuntungan yang sangat besar. Pada 2018 total laba konsolidasian sebelum pajak Pinehill mencapai US$ 87,2 juta dengan laba konsolidasian setelah pajak yang bisa diatribusikan kepada pemegang saham sebesar US$ 41,8 juta.

Pada 2019, Pinehill berhasil mencetak laba konsolidasian sebelum pajak mencapai US$ 125 juta atau naik 43,35% secara tahunan. Walaupun laba konsolidasian setelah pajak yang bisa diatribusikan kepada pemegang saham hanya naik menjadi US$ 43,2 juta.

Sementara itu laba bersih tahun lalu tercatat mencapai US$ 77,6 juta, naik 40,83% dibandingkan setahun sebelumnya yang mencapai US$ 55,1 juta.

“Pasar Pinehill meliputi total populasi lebih dari tiga kali total populasi Indonesia, dan merupakan pasar yang berkembang dengan sangat pesat, serta memiliki rata-rata konsumsi mi instan per kapita yang masih sangat rendah,” tulis perusahaan.

(Baca: Indofood Jajaki Peluang Akuisisi Produsen Mie Instan di Asia dan Afrika)

Adapun bisnis mi instan Pinehill Company dilakukan melalui beberapa perusahaan di mana Pinehill memiliki penyertaan saham. Di Arab Saudi Pinehill memproduksi Indomie melalui penguasaan 59% saham Pinehill Arabia Food Limited.

Kemudian Pinehill menguasai 100% saham Platimum Stream Profits Limited. Adapun Platinum menguasai 48,99% sahamnya Dufil Prima Foods Plc yang memproduksi mi instan di Nigeria dan Ghana.

Pinehill juga menguasai 59% saham Salim Wazaran Group Limited. Perusahaan berbadan hukum negara British Virgin Island ini memiliki penyertaan saham baik secara langsung maupun tidak langsung paling sedikit 80% pada perusahaan yang kegiatan utamanya memproduksi dan distribusi mi instan di Mesir, Kenya, Maroko, dan Serbia.

Terakhir, Pinehill menguasai 59% saham Salim Wazaran Gida Sanayi Ve Yatirim Anonim Sirketi, suatu perusahaan investasi Turki. Perusahaan investasi ini memiliki penyertaan saham sebesar 80% pada Adkoturk Gida Sanayi Ve Ticaret Limited Sirketi yang memproduksi mi instan di Turki.

(Baca: Harga Saham 2 Emiten Indofood Tergerus Corona, Analis Rekomendasi Beli)

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...