Gerakkan 170 Industri, Sektor Perumahan Jadi Motor Pemulihan Ekonomi
Wakil Menteri Keuangan Suahasil Nazara menilai sektor perumahan memiliki multiplier effect atau efek berantai terhadap 170 industri. Sehingga sektor ini memiliki potensi dan daya ungkit yang sangat besar terhadap upaya pemulihan ekonomi nasional dari dampak covid-19.
"Sektor perumahan bisa menarik sektor lainnya seperti sektor kontruksi, tenaga kerja, sektor semen, dan bahkan pertambangan," kata Suahasil dalam sebuah diskusi virtual, Rabu (29/7).
Apalagi, lanjut dia, saat ini pemerintah telah memberikan dukungan berbagai stimulus untuk menggerakkan sektor perumahan. Beberapa stimulus tersebut seperti skema bantuan pembiayaan kredit pemilikan rumah (KPR) melalui Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) dan subsidi selisih bunga KPR.
Kemudian ada subsidi bantuan uang muka, dan bantuan pembiayaan perumahan berbasis tabungan. Selain itu, ada pula tabungan perumahan rakyat (Tapera) yang saat ini terus dibangun dengan sinergi yang baik agar dapat bisa menjadi sumber pembiayaan perumahan yang baru.
Pemerintah juga mengunakan instrumen penempatan dana di perbankan guna memacu pemulihan ekonomi. Salah satu perbankan yang mendapatkan dana tersebut yakni Bank Tabungan Negara (BTN) Tbk yang memang memiliki spesialisasi di sektor perumahan.
Dengan demikian, dia berharap penempatan dana pemerintah tersebut turut bisa mendorong peningkatan permintaan kredit BTN, terutama permintaan kredit di sektor perumahan.
Direktur Jenderal Pembiayaan Infrastruktur Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Eko Heripoerwanto menjelaskan bahwa berbagai skema KPR bersubsidi diharapkan dapat mendongkrak industri perumahan subsidi di Indonesia.