Pupuk Kaltim Jajaki Peluang IPO untuk Danai Proyek Strategis Rp 36 T

Happy Fajrian
22 Maret 2021, 13:43
pupuk kaltim ipo, pabrik pupuk kaltim
123rf.com
Ilustrasi.

PT Pupuk Kalimantan Timur (Pupuk Kaltim) mempertimbangkan untuk melakukan penawaran saham perdana atau initial public offering (IPO) di pasar modal sebagai salah satu opsi pendanaan untuk membiayai proyek-proyek strategisnya selama lima tahun ke depan.

Direktur Utama Pupuk Kaltim Rahmad Pribadi mengatakan bahwa dalam lima tahun ke depan, perusahaan membutuhkan investasi sekitar US$ 2,5 miliar atau sekitar Rp 36,1 triliun (asumsi kurs Rp 14.430 per dolar).

“Untuk tahun ini belanja modal kami sekitar Rp 250 miliar. Tapi lima tahun ke depan investasi kita cukup besar, mencapai US$ 2,5 miliar (sekitar Rp 36,1 triliun), jadi butuh pendanaan yang besar,” kata Direktur Utama Pupuk Kaltim Rahmad Pribadi dalam wawancara terbatas bersama media, Minggu (21/3).

Dia menyebutkan, sebagian besar kebutuhan tersebut, yakni sekitar US$ 2 miliar, akan digunakan untuk membangun pabrik pupuk baru di kawasan industri petrokimia di Teluk Bintuni, Papua Barat.

Pabrik ini akan memproduksi pupuk amonia-urea dengan kapasitas 1,1 juta ton per tahun, dan metanol dengan kapasitas produksi 1 juta ton. Menurut Rahmad proyek ini masih di tahap awal dan masih diskusi intensif dengan produsen gas dan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM)

Rahmad menyampaikan, persiapan lahan akan dilakukan tahun 2022 untuk selanjutnya rekonstruksi pabrik pada 2023. "Jika sesuai rencana, maka pabrik tersebut bisa mulai beroperasi pada 2026," ujarnya.

Menurut Rahmad, Pupuk Kaltim akan memproduksi sendiri urea dan amonia di pabrik tersebut, sementara produksi metanol masih mempertimbangkan untuk kebutuhan mencari mitra.

Sedangkan sekitar US$ 500 juta akan digunakan untuk proyek di Bontang, Kalimantan Timur. Proyek tersebut terdiri dari pembangunan pabrik soda ash dan oleum chemical yang berbasis pada turunan kelapa sawit.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...