IHSG Diramal Tembus Rekor Tertinggi, Ini Saham Rekomendasi Analis
Indeks harga saham gabungan (IHSG) berhasil ditutup di zona hijau pada penutupan perdagangan Selasa (26/10), naik 0,47% ke level 6.656,94. Analis memiliki prediksi yang beragam terkait laju IHSG hari ini, Rabu (27/10).
Analis Artha Sekuritas Indonesia Dennies Christoper Jordan memprediksi indeks hari berpotensi bergerak naik dengan area resisten di level 6.700 dan 6.678, sementara support ada di level 6.636 dan 6.616.
Dennies meyakini indeks sedang berada dalam tren bullish atau naik. "IHSG bergerak dalam tren bullish dan akan menguji level resisten tertinggi sepanjang masa," kata Dennies dalam riset tertulisnya.
Support merupakan area harga saham tertentu yang diyakini sebagai titik terendah pada satu waktu. Ketika menyentuh support, harga biasanya akan kembali ke atas karena peningkatan pembelian. Namun jika tembus, harga akan terus turun untuk menemukan titik support baru.
Sebaliknya, resisten adalah tingkat harga saham tertentu yang dinilai sebagai titik tertinggi. Setelah saham menyentuh level ini, biasanya akan ada aksi jual cukup besar sehingga laju kenaikan terhambat.
Ia mengatakan, pergerakan IHSG hari ini akan didorong oleh sejumlah rilis kinerja keuangan emiten triwulan III-2021. Sementara, kekhawatiran akan tapering oleh bank sentral Amerika Serikat sedikit memudar.
Dennies merekomendasikan saham Sarana Menara Nusantara (TOWR), BFI Finance (BFIN), dan Perusahaan Gas Negara (PGAS) untuk beli. Pasalnya, secara teknikal dan sentimen sama-sama positif.
Sebaliknya, analis Binaartha Sekuritas Ivan Rosanova mengatakan, IHSG saat ini berada pada fase konsolidasi setelah gagal melewati level resistance 6.692 dalam beberapa hari terakhir. "Oleh karena itu IHSG masih berpotensi terjun ke level 6.545 sebagai target koreksi," katanya.
Berdasarkan analisisnya, level support IHSG berada di level 6.545, 6.457, dan 6.386. Sementara resisten ada pada level 6.692, 6.799, dan 6.890.
Adapun sejumlah rekomendasi saham yang dapat menjadi pertimbangan investor, antara lain Aneka Tambang (ANTM), Bank Central Asia (BBCA), Hanjaya Mandala Sampoerna (HMSP), Indah Kiat Pulp & Paper (INKP), dan Merdeka Copper Gold (MDKA).
Simak laju IHSG selama sepekan terakhir pada databoks berikut: