Rupiah Diramal Terus Menguat Ditopang Kenaikan Suku Bunga BI 25 bps
Nilai tukar rupiah dibuka melemah tipis enam poin ke level Rp 14.844 per dolar AS di pasar spot pagi ini, Rabu (24/8). Keputusan Bank Indonesia menaikkan suku bunga 25 bps kemarin diramal bisa mendorong penguatan rupiah di tengah sentimen kenaikan bunga The Fed yang kembali menguat.
Mengutip Bloomberg, rupiah berbalik menguat dari posisi pembukaan ke level Rp 14.829 pada pukul 09.20 WIB. Ini melampaui level penguatan kemarin yang ditutup di Rp 14.838 per dolar AS.
Mata uang Asia lainnya bergerak bervariasi. Penguatan dialami won Korea Selatan 0,42% bersama peso Filipina 0,22%, dolar Hong Kong 0,04% dan ringgit Malaysia 0,02%. Sebaliknya, yuan Cina terkoreksi 0,28% bersama baht Thailand 0,24%, dolar Singapura 0,17%, dolar Taiwan 0,03%, yen Jepang 0,05%, sedangkan rupee India stagnan.
Analis PT Sinarmas Futures Ariston Tjendra memperkirakan nilai tukar rupiah akan menguat ke arah Rp 14.800 berkat kenaikan suku bunga acuan BI. Namun sentimen kenaikan bunga The Fed bisa mendorong rupiah melemah ke arah Rp 14.870 per dolar AS.
"Kenaikan suku Bunga BI bisa mengimbangi kenaikan suku bunga acuan AS sehingga aset dalam rupiah bisa lebih menarik," kata Ariston dalam risetnya, Rabu (24/8).
BI mengumumkan kenaikan bunga 25 bps pada pertemuan kemarin. Dengan demikian. Level bunga acuan kini berada di 3,75%. Hal ini seiring dengan tekanan pada inflasi inti dan ekspektasi inflasi masih berisiko meningkat akibat kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) non subsidi dan inflasi volatile food.
Kenaikan bunga ini setelah lebih dari setahun terakhir kebijakan bunga tidak diubah. BI menyusul bank sentral lain di kawasan yang lebih dulu menaikan suku bunga seiring meningkatnya tekanan inflasi.