Rupiah Diramal Melemah ke Rp 14.950 Imbas Data Ekspor Cina yang Lemah

Abdul Azis Said
8 September 2022, 09:35
nilai tukar rupiah
ANTARA FOTO/Dhemas Reviyanto/wsj.
Pekerja menunjukkan uang dolar AS dan rupiah di salah satu gerai penukaran mata uang di Jakarta, Rabu (5/1/2022).

Nilai tukar rupiah dibuka menguat 20 poin ke level Rp 14.898 per dolar AS di pasar spot pagi ini, Kamis (8/9). Penguatan ditopang komentar terbaru The Fed. Meski demikian penurunan kinerja ekspor Cina berpotensi menekan rupiah.

Mengutip Bloomberg, setelah dibuka menguat rupiah berbalik melemah ke arah Rp 14.912 pada pukul 09.20 WIB. Ini makin mendekati level penutupan kemarin di Rp 14.918 per dolar AS. Sementara mata uang Asia lainnya bergerak bervariasi.

Pelemahan dialami yen Jepang 0,26%, dolar Singapura 0,10%, dolar Taiwan 0,07%, rupee India 0,08%, yuan Cina 0,05% dan baht Thailand 0,11%. Sebaliknya, won Korea Selatan menguat 0,20% bersama ringgit Malaysia 0,07% dan dolar Hong Kong 0,01%.

Analis PT Sinarmas Futures Ariston Tjendra memperkirakan rupiah masih akan tertekan hari ini imbas surplus neraca dagang di Cina yang menyusut. Rupiah diramal tertekan ke arah Rp 14.950, dengan potensi penguatan ke kisaran Rp 14.880 per dolar AS.

Surplus neraca dagang Cina bulan Agustus turun menjadi US$ 79,4 miliar, dari bulan sebelumnya mencapai US$ 101,3 miliar. Ekspor tumbuh hanya 7,1% jauh di bawah perkiraan dalam survei Reuters sebesar 12,8%. Impor juga tumbuh lebih rendah yakni 0,3% dari perkiraan 1,1%.

"Penurunan surplus ini bisa mengindikasikan permintaan global menurun atau industri manufaktur di Cina tidak beroperasi penuh," kata Ariston dalam risetnya, Kamis (8/9).

Halaman:
Reporter: Abdul Azis Said
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...