Rupiah Perkasa di Rp14.865/US$ Berkat Kenaikan Suku Bunga di Eropa

Abdul Azis Said
9 September 2022, 09:46
nilai tukar, rupiah, suku bunga, dolar as,
ANTARA FOTO/Indrianto Eko Suwarso/YU
Pegawai menunjukkan mata uang rupiah dan dolar AS di salah satu gerai penukaran mata uang di Jakarta, Jumat (5/11/2021).

Nilai tukar rupiah dibuka menguat 26 poin ke level Rp 14.875 per dolar AS di pasar spot pagi ini, Jumat (9/9). Pengetatan moneter di Eropa bisa menekan dolar sehingga menjadi angin segar bagi rupiah, namun komentar terbaru The Fed soal inflasi semalam bisa menahan penguatan.

Mengutip Bloomberg, rupiah melanjutkan penguatan ke Rp 14.865 pada pukul 09.15 WIB. Ini semakin menjauh dari posisi penutupan kemarin di Rp 14.901 per dolar AS.

Mayoritas mata uang Asia lainnya menguat terhadap dolar AS kecuali dolar Taiwan yang terkoreksi 0,1% dan dolar Hong Kong stagnan. Yen Jepang dan peso Filipina menguat 0,28% bersama dolar Singapura 0,29%, won Korea Selatan 0,13%, rupee India 0,23%, yuan Cina 0,14%, ringgit Malaysia 0,12%, dan baht Thailand 0,47%.

Analis PT Sinarmas Futures Ariston Tjendra memperkirakan rupiah bisa menguat hari ini berkat pengetatan moneter yang berlanjut di Eropa. Rupiah diramal menguat ke arah Rp 14.850, dengan potensi resisten di kisaran Rp 14.920 per dolar AS.

"Kenaikan suku bunga acuan Eropa ini sedikit banyak mengurangi tekanan penguatan dolar AS. Indeks dolar AS terlihat mengalami koreksi," kata Ariston dalam risetnya, Jumat (9/9).

Bank sentral Eropa (ECB) mengumumkan kenaikan suku bunga acuan deposito 75 bps pada pertemuan semalam. Dengan demikian, bunga acuannya berada di zona positif 0,75% setelah bertahun-tahun dipertahankan negatif. Kenaikan semalam menyusul kenaikan 50 bps pada pertemuan ECB sebelumnya.

Halaman:
Reporter: Abdul Azis Said
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...