Pertemuan Prabowo Subianto dengan Joko Widodo akhir pekan lalu menyisakan tanda tanya terhadap nasib oposisi ke depan. Pro dan kontra dari para pendukung mewarnai pertemuan Ketua Umum Partai Gerindra dan presiden terpilih tersebut.

Saat memberikan keterangan bersama Jokowi, Prabowo mengakui bahwa masih ada pendukungnya yang emosional usai Pemilihan Presiden (Pilpres 2019). Meski demikian, usai pesta demokrasi, ia mengajak kedua pihak untuk saling berangkulan kembali. "Kami tetap dalam kerangka keluarga besar RI," kata Prabowo, Sabtu (13/7).

Seolah ingin menjawab keresahan para pendukungnya, Prabowo melalui akun Instagram @prabowo mengunggah ilustrasi dirinya yang berada di tengah lautan massa. Dalam postingan tersebut, dia memastikan tetap mempertahankan nilai-nilai yang dipegangnya, yakni Indonesia yang merdeka, berdaulat, adil, dan makmur. 

"Indonesia yang utuh dari Sabang sampai Merauke, Bhinneka Tunggal Ika yang berdasarkan UUD 1945," ujar  Prabowo melalui akun Instagramnya, Minggu (14/7).

(Baca: Akhirnya Jokowi dan Prabowo Silaturahmi Sambil Menjajal MRT)

Unggahan itu disukai oleh 695.436 pengguna Instagram. Meski demikian, postingan tersebut menuai pro dan kontra dari warganet. Mereka yang mendukung tetap yakin bahwa Prabowo akan teguh pada posisinya hingga lima tahun ke depan, yakni menjadi oposisi pemerintah. Adapun yang tidak setuju merasa kecewa dan menudingnya telah mengkhianati perjuangan para pendukung. "Mulai hari ini saya menyatakan tidak akan mendukung Anda lagi, Pak Prabowo," demikian komentar salah seorang warganet.

Lain ceritanya dengan para pelaku pasar. Pertemuan Prabowo dan Jokowi di MRT yang dilanjutkan dengan makan siang bersama di salah satu pusat perbelanjaan di Senayan, Jakarta itu ibarat angin segar. Nilai tukar rupiah menguat hingga menembus level psikologis di Rp 13.900 per dolar AS.

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pun naik 0,7% ke level 6.418,23 poin pada penutupan perdagangan Senin (15/7). Selain rekonsiliasi Jokowi-Prabowo, pidato Visi Indonesia yang disampaikan Jokowi pada Minggu (14/7) juga membawa sentimen positif. 

Partai Pendukung Inginkan Prabowo Tetap Jadi Oposisi

Suara miring disampaikan oleh sekutunya, Amien Rais. Ketua Dewan Kehormatan Partai Amanat Nasional (PAN) itu sempat mempertanyakan mengapa Prabowo seperti menyelonong saja, bertemu Jokowi tanpa memberitahu dirinya. Namun, belakangan Amien mengaku telah menerima surat dari Prabowo yang menyatakan alasannya bertemu dengan petahana. 

Dalam surat tersebut, Prabowo menyebutkan bahwa ia menawarkan kepada Jokowi untuk bertemu di Jakarta ataupun di tempat tinggal Amien di Yogyakarta. "Keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) saya pentingkan," kata Amien mengutip pernyataan Prabowo dalam suratnya.

Surat yang sama juga diberikan Prabowo kepada Partai Keadilan Sejahtera (PKS) selaku rekan Koalisi Adil Makmur. Meski menyambut baik pertemuan dua tokoh yang jadi pusat pusaran politik itu, Ketua Dewan Pimpinan Pusat (DPP) PKS Mardani Ali Sera berharap Prabowo tetap menjadi oposisi pemerintahan Jokowi-Ma'ruf Amin karena akan baik bagi sehatnya demokrasi.

Sementara itu, Sandiaga Uno yang menjadi pendamping Prabowo dalam Pilpres lalu mengaku akan tetap berada di luar pemerintahan usai Mahkamah Konstitusi menolak gugatan kubu 02. Ia juga bakal memberi masukan untuk memastikan masyarakat Indonesia semakin sejahtera di masa depan.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami
Advertisement