Cerita Dirut Bank Syariah Indonesia: Susahnya Proses Merger 9 Bulan

Image title
25 November 2021, 18:20
bank syariah indonesia, merger bsi, dirut bsi
ANTARA FOTO/Galih Pradipta/rwa.
Pekerja merapikan logo Bank Syariah Indonesia di Jakarta, Minggu (31/1/2021).

PT Bank Syariah Indonesia Tbk baru saja menyelesaikan semua rangkaian merger, secara legal maupun operasional pada 1 November 2021. Saat ini, BSI sudah mendeklarasi hidup dengan sistem core banking yang menjadi satu.

Direktur Utama BSI Hery Gunardi mengatakan, selama sembilan bulan proses merger, BSI menjalankan operasional secara "berdarah-darah". BSI merupakan entitas gabungan dari tiga bank syariah milik pemerintah yaitu Bank Syariah Mandiri, BNI Syariah, dan BRI Syariah.

"Kami mengalami hidup susah, bahwa sembilan bulan itu laporannya ada empat," kata Hery kepada Wakil Menteri Badan Usaha Milik Negara Kartika Wirjoatmodjo dalam sebuah acara yang disaksikan secara virtual, kamis (25/11).

Selain soal laporan yang masih terpisah antara masing-masing bank, core banking dari BSI juga masih terpisah dalam tiga bank tersebut. "Sandi banknya dan sandi clearing-nya ada tiga. Itu sering salah-salah," kata Hery menambahkan.

Sebelumnya, Hery pernah menjelaskan, dalam proses merger ini BRI Syariah merupakan entitas yang menerima penggabungan. Namun, secara sistem, teknologi Bank Syariah Mandiri dipilih sebagai sistem yang menerima penggabungan.

Dengan demikian, perlu ada integrasi rekening dari BNI Syariah dan BRI Syariah ke sistem Bank Syariah Mandiri.

Pada pertengahan Juni 2021, Hery mengatakan integrasi ketiga bank ini diawali dari Provinsi Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Selatan. Lalu pada tahap kedua, integrasi di wilayah Jakarta dan Banjarmasin. Terakhir integrasi di Provinsi Jawa Timur.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...