Tiga Catatan Panutan dari 'Pak Bersih', Mar'ie Muhammad

Sudirman Said.
Oleh Sudirman Said.
12 Desember 2016, 03:39
No image
Donang Wahyu|KATADATA

Catatan kedua, ketika tahun 1999 memasuki tahun 2000 keadaan keuangan MTI kurang menggembirakan. Padahal kami sedang meyiapkan dua hajatan besar: Pertama, penyelenggaraan Leadership Training for Good Governance di 24 wilayah seluruh Indonesia. Kedua, studi pendirian badan independen anti korupsi (yang belakangan menjadi Komisi Pemberantasan Korupsi).

Secara spontan Pak MM pada suatu malam memanggil para pengurus MTI. Ia mengatakan: carikan pembeli mobil, saya mau melelang bekas mobil dinas saya yang diberikan oleh pemerintah. Uangnya itu disumbangkan kepada MTI.

Proses pendirian KPK juga tak lepas dari kerja keras Pak MM, yang rajin berkomunikasi dengan para pemimpin partai maupun birokrasi.

Catatan ketiga yang amat membekas adalah  ketika terjadi bencana tsunami di Aceh. Saat yang sama, Pak MM adalah Ketua Umum Palang Merah Indonesia. Dengan cekatan Pak  MM segera terbang ke lokasi dan memimpin langsung operasi tanggap darurat kemanusiaan.

Ketika Presiden Susilo Bambang Yudhoyono memutuskan membentuk Badan Rehabilitasi dan Rekonstruksi pada awal tahun 2005,  Palang Merah Indonesia di bawah kepemimpinan Pak MM berperan sangat instrumental. Ia membuka komunikasi dengan korban, dengan masyarakat Aceh dan dengan komunitas donor internasional.

Saya ingat upacara besar pertama BRR di bawah kepemimpinan Pak Kuntoro Mangkusubroto dihadiri oleh ratusan lembaga donor, yang sangat percaya pada kredibilitas dua tokoh ini: Pak Kuntoro pemimpin BRR dan Pak MM pemimpin palang merah. Belakangan, proses rekonstruksi Aceh dan Nias banyak dipuji oleh dunia sebagai rekonstruksi pasca bencana tersukses dan bersih dari korupsi.

Di luar itu, masih banyak kenangan-kenangan perjuangan yang luar biasa memberi inspirasi bagi kami yang jauh lebih muda.

Di akhir hayatnya, Pak MM masih terus memikirkan bangsanya. Saat dirawat sampai hari-hari terakhir, dia masih minta dibacakan koran untuk mengikuti perkembangan kenegaraan. Beliau sangat prihatin dengan budaya politik akhir-akhir ini yang semakin jauh dari idealisme dan cita-cita pendiri bangsa.

Satu pesan yang sangat kami ingat adalah: "Dalam keadaan apapun, dalam memperjuangkan kebaikan, harus selalu diingat prinsip "goal maintenance".

Insya Allah Pak MM meninggalkan kita dalam khusnul khatimaah, menjemput akhir yang baik.

Seorang penulis buku kepemimpinan, Dr. Steven Covey, menulis sebagai berikut: "if you want to know the quality of a man, look at how many people go to the funeral, and who are they".  Sejak subuh hari tadi, berdatangan banyak sekali tokoh-tokoh nasional yang berisi dan berjasa pada negara. Rumahnya yang relatif kecil dan sederhana, seperti tak mampu menampung ratusan peziarah yang terus berdatangan.

Selamat jalan Pak MM, bapak bangsa, teladan langka, pemberi inspirasi perjuangan dari generasi ke generasi.  Kami akan melanjutkan perjuanganmu semaksimal mungkin, semampu kami bisa.

Halaman:
Sudirman Said.
Sudirman Said.
Mantan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral
Editor: Yura Syahrul

Catatan Redaksi:
Katadata.co.id menerima tulisan opini dari akademisi, pekerja profesional, pengamat, ahli/pakar, tokoh masyarakat, dan pekerja pemerintah. Kriteria tulisan adalah maksimum 1.000 kata dan tidak sedang dikirim atau sudah tayang di media lain. Kirim tulisan ke [email protected] disertai dengan CV ringkas dan foto diri.

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...