Mengapa Digital Sustainability Perlu Dibahas dalam Debat Capres?

St Wisnu Wijaya
Oleh St Wisnu Wijaya
4 Februari 2024, 06:15
Dean of School of Science Technology Engineering and Mathematics at Universitas Prasetiya Mulya
Ilustrator: Joshua Siringo Ringo | Katadata
Dean of School of Science Technology Engineering and Mathematics at Universitas Prasetiya Mulya

Pemanfaatan teknologi kecerdasan buatan untuk mengetahui dan memprediksi dampak dari timbulan sampah dan polusi dari berbagai aktivitas penduduk sebuah kota adalah contoh lain dari penerapan digital sustainability.

Aplikasi berbasiskan sistem cerdas yang mampu meningkatkan dan mengubah kesadaran masyarakat dari tidak peduli terhadap lingkungan menjadi peduli lingkungan juga sangat bermanfaat. Misalnya, aplikasi yang mampu memberikan informasi berapa carbon foot print dari mobilitas seseorang pada hari itu, dan memberikan saran sarana mobilitas yang paling ramah lingkungan.

Digital Teknologi dan Climate Citizenship

Kemampuan teknologi digital dalam mempertemukan dan mendorong terwujudnya komunitas yang memiliki interest yang sama dalam bidang lingkungan mampu memicu gerakan yang luas bagi terwujudnya lingkungan yang berkelanjutan(Pan et al., 2022). Kemampuan teknologi digital di atas dapat mendorong terwujudnya kesadaran individu dan publik secara luas dalam mengatasi persoalan perubahan iklim.

Bahkan pada level tertentu, pemanfaatan teknologi digital dapat mendorong sebuah aksi bersama untuk mengatasi perubahan iklim. Sebagai contoh yaitu mengurangi polusi udara melalui gerakan bersama dalam memanfaatkan transportasi ramah lingkungan  untuk menuju tempat kerja.

Mendorong Digital Sustainability di Indonesia

Kebijakan lebih luas untuk mendorong partisipasi publik dalam digital sustainability perlu diperkuat di Indonesia melalui beberapa hal sebagai berikut. Pertama, kebijakan untuk mendorong pemanfaatan energi bersih dan terbarukan untuk keperluan operasional dari infrastruktur dan gawai digital.

Kedua pemanfaatan teknologi digital, IOT, dan kecerdasan buatan untuk menyebarluaskan data dan informasi lingkungan kepada masyarakat luas sehingga mendorong perubahan perilaku pengguna. Hal ini juga memungkinkan untuk memberikan tindakan terhadap pelanggaran aturan tentang lingkungan.

Ketiga mendorong pemanfaatan green software engineering dalam mengembangkan aplikasi yang hemat energi. Keempat yakni perlunya keterbukaan informasi tentang sejauhmana teknologi digital yang diterapkan oleh organisasi, misalnya pemerintah daerah, lembaga publik, serta organisasi bisnis memenuhi digital sustainability melalui penerapan indeks digital sustainability yang dapat diakses oleh masyarakat luas.

**

Ferreboeuf, H., Efoui-Hess, M., & Verne, X. (2021). Environmental impacts of digital technology: 5-year trends and 5G.

Pan, S. L., Carter, L., Tim, Y., & Sandeep, M. (2022). Digital sustainability, climate change, and information systems solutions: Opportunities for future research. International journal of information management, 63, 102444.

Halaman:
St Wisnu Wijaya
St Wisnu Wijaya
Dean School of Science, Technology, Engineering and Mathematics (STEM) Universitas Prasetiya Mulya

Catatan Redaksi:
Katadata.co.id menerima tulisan opini dari akademisi, pekerja profesional, pengamat, ahli/pakar, tokoh masyarakat, dan pekerja pemerintah. Kriteria tulisan adalah maksimum 1.000 kata dan tidak sedang dikirim atau sudah tayang di media lain. Kirim tulisan ke opini@katadata.co.id disertai dengan CV ringkas dan foto diri.

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...