Divisi Bioteknologi Kami Berpotensi untuk IPO

Sorta Tobing
2 Januari 2022, 11:00
Presiden Direktur Kalbe Farma Vidjongtius
Katadata/Ilustrasi: Joshua Siringo-Ringo
Presiden Direktur Kalbe Farma Vidjongtius

Kalau yang 10 sampai 12 item?

Bermacam-macam. Mudah-mudahan kami bisa mengeluarkan satu lagi untuk insulin. Tahun depan seharusnya sudah siap dipasarkan. Lalu ada beberapa calon obat kanker. Kami cukup fokus di layanan kesehatan penderita kanker.   

Kalbe Ekspansi ke Pasar ASEAN dan Afrika.jpg
Presiden Direktur Kalbe Farma Vidjongtius. (KATADATA)

Dengan adanya bahan baku ini, obat menjadi lebih murah?

Dalam jangka panjang pasti lebih murah. Tapi tahap awal, mau-tak mau skala ekonominya masih kecil sehingga harganya dapat lebih mahal. 

Kembali lagi, kalau kita tidak memulai ini, tidak akan mencapai (kemandirian kesehatan). Jadi, saya rasa tidak masalah. Kami akan melakukan cross subsidi dari produk lain. Yang penting konsumen tidak merasa mahal.

Bagaimana rencana Kalbe Farma mengadakan vaksin dan obat terapi Covid-19?

Pengembangan dari platform kami yang bioteknologi turunannya adalah obat kanker, sel darah merah, atau obat untuk Covid-19, termasuk vaksin. Semuanya masih dalam poses uji klinis. Ini membutuhkan waktu cukup panjang. 

Harapannya tahun depan bisa selesai, baik vaksin maupun obat. Sekarang masih dalam uji klinis. Semuanya dilakukan sebagai inovasi dan riset Kalbe Farma bersama dengan partner kami dari Korea Selatan, yaitu Genexine.

Untuk obat Covid-19 nantinya akan mengobati gejala?

Kami sedang melakukan uji klini obat itu. Namanya interleukin 7 atau IL7. Ini obat terapi untuk pasien dengan gejala ringan. Cara kerjanya untuk anti-infeksi yang disebabkan virus Covid-19. 

Akan diproduksi lokal?

Belum. Kalau ini tahap awalnya harus impor dulu. Tahap kedua adalah fill and finish atau impor bahan baku dalam bentuk bulk. Tahap ketiga baru produksi lokal. Kami bekerja sama dengan Genexine juga. 

Untuk belanja modal 2022 berapa besarnya?

Kami setiap tahun selalu sama. Kami menganggarkan belanja modal kurang lebih Rp 1 triiliun selama empat sampai lima tahun terakhir. Yang sudah pasti akan digunakan adalah untuk investasi digital. Kami juga akan membangun pabrik lagi untuk obat kanker di Cikarang, Jawa Barat.

Kalbe Farma juga akan melakukan ekspansi untuk kapasitas produksi di beberapa lokasi. Termasuk juga persiapan produk baru. Jadi sekitar plus-minus Rp 1 triliun kami siapkan untuk 2022.

Di 2021, dengan modal Rp 1 triliun sudah terpakai semuanya?

Kelihatannya tidak habis ya. Tapi pada dasarnya semua on track. Ada beberapa yang kami reschedule. Saya rasa ini tidak berpengaruh signifikan tapi objektif untuk investasi sudah kami lakukan.

Pada kuartal ketiga lalu, pendapatan dan laba Kalbe Farma naik dua digit. Untuk tahun depan perkiraannya seperti apa?

Kami targetnya ingin seperti itu terus. Mudah-mudahan tahun depan tidak turun ke single digit. Target kami dua digit, baik topline maupun bottomline.

Anak usaha Kalbe Farma, yaitu PT Sanghiang Perkasa, berencana melakukan penawaran saham perdana ke publik atau IPO. Seperti apa progresnya?

Belum kami putuskan. Kalbe Farma sudah menjadi perusahaan terbuka sehingga untuk melakukan langka serupa ke anak usaha tidak harus terburu-buru. Kami masih wait and see apa yang akan terjadi tahun depan.

Karena dari sisi pendanaan masih cukup kuat?

Benar. Kalau dari sisi neraca keuangan Kalbe Farma, kami masih dalam posisi nett cash. Dananya kami akan kami pakai untuk belanja modal, sebagian untuk kebutuhan bisnis. Kami juga rutin membagi dividen kira-kira 50% dari laba.

Mengapa Sanghiang Perkasa yang dipilih di antara anak dan cucu usaha Kalbe Farma?

Banyak sebenarnya yang berpotensi IPO. Tapi kami mempertimbangkan kalau size-nya terlalu kecil, tidak menarik investor. Nah, Sanghiang ini size-nya lumayan baik.

Anak usaha yang dapat IPO itu sebenarnya banyak. Satu yang besar dan mungkin dapat kami pertimbangkan itu divisi bioteknologi. IPO-nya bisa di luar negeri.

Divisi ini berpotensi sekali karena akan membuka cakrawala Indonesia bermain di pasar bioteknologi. Minimal bisa mencatatkan sahamnya di Shanghai, Hong Kong, Singapura, atau bahkan Nasdaq (Amerika Serikat).

Kapan rencananya?

Kalau kami di-interview lagi dalam satu sampai dua tahun ke depan, mungkin jawabannya akan lebih konkrit.

Bagaimana dengan rencana akuisisi?

Kami memang aktif mencari ya. Akuisisi bisa bermacam-macam, misalnya obat resep, obat bebas, herbal, atau suplemen, sampai yang berhubungan dengan bisnis digital kami. 

Ini menjadi aktivitas yang terus aktif di manajemen. Tapi kami tidak bisa membuat forecast soal kapan dan berapanya. Kami harapkan, tahun depan bisa dapat satu atau dua. Kami yakin akuisisi dapat mempercepat pertumbuhan bisnis Kalbe Farma.

Sudah ada yang diincar?

Pasti ada. Tapi semuanya dalam Ikatan non-disclosure agreement (NDA). Jadi kami tidak boleh mengatakan detailnya. 

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...