Upaya Erick Thohir Konsolidasikan Potensi Islamic Finance di Tanah Air

Jaringan ekosistem umat Islam di Indonesia dapat dikonsolidasikan guna memperkuat potensi ekonomi di Tanah Air.
Muhammad Taufik
31 Januari 2023, 11:29
Menteri BUMN Erick Thohir (kanan), Rais Aam PBNU Kiai Miftachul Akhyar (tengah), dan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo (kiri) membunyikan terompet saat pembukaan Porseni NU di GOR Sritex Arena, Solo, Jawa Tengah, Senin (16/1/2023). Porseni Nahdlatul Ula
ANTARA FOTO/Mohammad Ayudha/tom.
Menteri BUMN Erick Thohir (kanan), Rais Aam PBNU Kiai Miftachul Akhyar (tengah), dan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo (kiri) membunyikan terompet saat pembukaan Porseni NU di GOR Sritex Arena, Solo, Jawa Tengah, Senin (16/1/2023). Porseni Nahdlatul Ulama (NU) diikut 3.600 peserta kategori pelajar, mahasiswa, dan santri pondok pesantren dari 34 Provinsi di Indonesia tersebut akan mempertandingankan tujuh cabang olahraga dan kesenian NU yang berlangsung hingga tanggal 22 Januari 2023.

Belum lagi menghitung modal sosial kemasyarakatan yang sangat besar dan bisa terhimpun dalam kesatuan yang solid. Hal ini akan sangat bermanfaat bagi intervensi kesenjangan yang ada di Indonesia, sehingga dapat membantu membangun kesejahteraan masyarakat.

"Ini yang saya harapkan bagaimana kita harus bersama-sama mengintervensi kesenjangan ini dan kita harus lanjutkan perubahan yang sudah terjadi untuk kesejahteraan kita semua," ujar Erick.

Konsolidasi Bank Syariah

Salah satu upaya yang akan dilakukan Erick Thohir sebagai Menteri BUMN dan Ketua Masyarakat Ekonomi Syariah ialah melakukan konsolidasi bank-bank Islam yang tergabung dalam Bank Syariah Indonesia (BSI).

Berdasarkan data per Juni 2022, bank yang merupakan hasil merger dari BRI Syariah, BNI Syariah dan Mandiri Syariah ini sudah menjadi bank ke-7 terbesar di Indonesia dengan total aset Rp 277 triliun.

Perombakan bank-bank syariah di Himpunan Bank Negara (Himbara) menjadi BSI juga bertujuan memajukan UMKM di Indonesia yang telah tertuang dalam program BSI. Langkah ini menjadi salah satu upaya transformasi di BUMN yang terus menyediakan program yang sesuai dengan kebutuhan wirausaha serta UMKM Indonesia.

“Ini akan mengintervensi bagaimana munculnya pengusaha-pengusaha muslim, munculnya ekonomi pesantren dan ekonomi umat, munculnya bagaimana pendidikan di Indonesia yang fokus kepada pemikiran umat yang bisa berkembang," tutur Erick.

Dilansir dari laporan keuangan perseroan, pada kuartal II-2022, BSI membukukan laba bersih sebesar Rp 2,13 triliun atau tumbuh 41,31 persen year on year (yoy).

Di sisi lain, BSI mencatat pertumbuhan aset sebesar 12,46 persen secara yoy menjadi Rp 277,34 triliun. BSI juga meningkatkan efektivitas dan efisiensi biaya dengan membaiknya biaya operasional (BOPO) menjadi 74,50 persen.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...