Upaya Erick Thohir Konsolidasikan Potensi Islamic Finance di Tanah Air
Belum lagi menghitung modal sosial kemasyarakatan yang sangat besar dan bisa terhimpun dalam kesatuan yang solid. Hal ini akan sangat bermanfaat bagi intervensi kesenjangan yang ada di Indonesia, sehingga dapat membantu membangun kesejahteraan masyarakat.
"Ini yang saya harapkan bagaimana kita harus bersama-sama mengintervensi kesenjangan ini dan kita harus lanjutkan perubahan yang sudah terjadi untuk kesejahteraan kita semua," ujar Erick.
Konsolidasi Bank Syariah
Salah satu upaya yang akan dilakukan Erick Thohir sebagai Menteri BUMN dan Ketua Masyarakat Ekonomi Syariah ialah melakukan konsolidasi bank-bank Islam yang tergabung dalam Bank Syariah Indonesia (BSI).
Berdasarkan data per Juni 2022, bank yang merupakan hasil merger dari BRI Syariah, BNI Syariah dan Mandiri Syariah ini sudah menjadi bank ke-7 terbesar di Indonesia dengan total aset Rp 277 triliun.
Perombakan bank-bank syariah di Himpunan Bank Negara (Himbara) menjadi BSI juga bertujuan memajukan UMKM di Indonesia yang telah tertuang dalam program BSI. Langkah ini menjadi salah satu upaya transformasi di BUMN yang terus menyediakan program yang sesuai dengan kebutuhan wirausaha serta UMKM Indonesia.
“Ini akan mengintervensi bagaimana munculnya pengusaha-pengusaha muslim, munculnya ekonomi pesantren dan ekonomi umat, munculnya bagaimana pendidikan di Indonesia yang fokus kepada pemikiran umat yang bisa berkembang," tutur Erick.
Dilansir dari laporan keuangan perseroan, pada kuartal II-2022, BSI membukukan laba bersih sebesar Rp 2,13 triliun atau tumbuh 41,31 persen year on year (yoy).
Di sisi lain, BSI mencatat pertumbuhan aset sebesar 12,46 persen secara yoy menjadi Rp 277,34 triliun. BSI juga meningkatkan efektivitas dan efisiensi biaya dengan membaiknya biaya operasional (BOPO) menjadi 74,50 persen.